236 Jiwa Mengungsi, 2 Korban Meninggal dan 2 Belum Ditemukan akibat Banjir dan Longsor di Pacitan

oleh -0 Dilihat
Proses evakuasi bencana tanah longsor yang menewaskan warga pada Sabtu (8/12/2018). (Foto: Dok relawan Banser Pacitan/Amrudin Nejad)

Pacitanku.com, PACITAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan pada Sabtu (8/12/2018) pagi melaporkan sebanyak dua korban meninggal dunia, dua warga belum ditemukan dan 236 jiwa mengungsi akibat bencana alam banjir dan tanah longsor di Pacitan. Banjir sendiri dilaporkan sudah mulai surut sejak Sabtu (8/12/2018) pukul 05.00 pagi.

Data BPBD Pacitan yang diperoleh Pacitanku.com, Sabtu pagi pukul 09.00 WIB menyebut sebanyak 236 jiwa pengungsi tersebut adalah pengungsi banjir yang berada di Kecamatan Kebonagung dan Pacitan.

Baca juga: Ini Penampakan Pacitan Pasca Banjir: Jalan LicinPenuh Lumpur, Tanggul Jebol Genangi Persawahan

Adapun rinciannya adalah di Dusun Jelok, Desa Kayen,Kecamatan Kebonagung, pengungsi di rumah warga berjumlah 217 Jiwa dengan rincian dewasa 195 jiwa dan balita 22 Jiwa. Kemudian pengungsi di Dusun Wetih, Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, pengungsi di rumah warga sebanyak empatjiwa dengan rincian dewasa dua jiwa, lansia satu jiwa dan balita satu jiwa.

Kemudian di Dusun Krajan, Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan,pengungsi di Rumah Warga sebanyak tiga jiwa, dengan rincian dewasa (1), anak(1) dan balita (1). Selanjutnya di Dusun Jambu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, pengungsi di Balai Desa Sidomulyo sebanyak 12 jiwa dengan rinciannya dewasa 8 jiwa, lansia dua jiwa dan balita dua jiwa.

Baca juga: Banjir di Pacitan Berangsur Surut

Selain pengungsi, sebanyak dua warga meninggal dunia akibatbencana alam tanah longsor yang terjadi di RT/RW 02/II Dusun Jambu, DesaSidomulyo Kecamatan Kebonagung. Korban yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia adalah Sogirah (46) dan Bogiyem (72). Sementara dua warga lainyang tertimbun tanah longsor di kawasan tersebut, yakni Misgiman (62) danKatinem (58) belum ditemukan.

Banjir ini sendiri disebabkan karena hujan lebat yangmengguyur wilayah kabupaten Pacitan sejak Jumat (7/12/2018) sore. Akibat banjir akibat luapan Sungai Jelok yang merupakan anak sungai Grindulu ini menyebabkan permukiman warga dan lahan pertanian tergenang. Selain itu aksestransportasi yangmelalui jalan lintas selatan (JLS) ruas Pacitan-Kebonagungjuga sempat terganggu.

Baca juga: Empat Warga Kebonagung Dikabarkan Terdampak Tanah Longsor

Bahkan, pada Jumat malam, warga mulai mengungsi. Tak hanyawarga yang terdampak banjir, Puskesmas Kebonagung juga terdampak banjir. BPBD, Tagana dan jajaran Dinas kesehatan langsung mengevakuasi warga yang terdampak banjir, beberapa asien Puskesmas Kebonagung secepatnya dievakuasi dengan menggunakan Ambulan menuju RSUD dr Darsono Pacitan.

Bupati Pacitan Indartato mengatakan pihaknya melalui dinas terkait akan segara melakukan pembenahan tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir di kawasan Pacitan pada Jumat (7/12/2018) malam.

“Saya bersama jajaran SKPD dan BPBD untuk terjun langsung membantu mengevakuasi warga yang terisolir banjir, dan nanti kami akan berkoordinasi dengan Dinas terkait untuk secepatnya membenahi tanggul yangjebol dari anak sungai Grindulu,”kata Indartato saat mendatangi lokasi banjir dikawasan Desa Kayen dan Sukoharjo, Kecamatan Pacitan, Jum’at(7/12/2018) malam.(RAPP002)

No More Posts Available.

No more pages to load.