Kartu ATM Diganjal, Seorang Nasabah di Pacitan Kehilangan Rp 21 Juta

oleh -1 Dilihat
Polisi memmeriksa ATM BNI di Jalan Ahmad Yani Pacitan yang dibobol pelaku. (Foto: YAR/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Kejahatan pembobolan nasabah bank melalui ATM dengan modus mengganjal lubang kartu ATM, semakin marak. Kali ini korbannya adalah seorang nasabah Bank Nasional Indonesia (BNI) 46 asal Pacitan yang meminta namanya dirahasiakan. Dia mengaku uang tabungan di rekening Rp 21 juta miliknya amblas dikuras pelaku.

Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Kepolisian Resor Pacitan yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), menemukan beberapa bukti percobaan pembobolan ATM BNI. Tempat pengambilan uang tunai itu mendadak tak dapat difungsikan, serta kondisi pintu brankas penyimpanan uang didapati rusak. 

Menurut keterangan Kepala Unit  INAFIS Polres Pacitan, Aiptu Slamet Suwarto kepada Pacitanku.com, Sabtu (9/12/2017) menuturkan bahwa modus tersebut merupakan modus yang sudah lama.

“Setelah korban panik, ada seseorang yang berniat membantu memblokir rekeningnya, namun setelah mengetahui PIN yang bersangkutan, pelaku menguras isi ATM nya,”kata Slamet.

Diketahui, korban yang kehilangan uangnya tersebut pada awalnya hendak mengambil uang di ATM BNI Jl Ahmad Yani Pacitan atau di depan Gasibu merasa panik saat mengetahui kartu ATM nya tertahan di mesin.

Kemudian, dengan segera yang bersangkutan menghubungi nomor yang ada untuk melakukan pemblokiran, namun naas alih-alih rekeningnya di blokir, justru pelaku menguras habis isi ATM nya setelah mengetahui PIN korban.

Slamet menuturkan bahwa berdasarkan bukti yang diperoleh akan dikembangkan lebih lanjut. Dia juga mengatakan bahwa ini adalah kejahatan pertama dengan modus ganjal ATM di Pacitan. “Ini merupakan kejadian pertama di Pacitan,”tegasnya.

Sementara, I Putu Gede Restu, Pimpinan Cabang BNI Pacitan mengatakan bahwa pihaknya belum memastikan berapa kerugian akibat aksi perusakan ATM tersebut.”Kami belum berani memastikan, apakah ada kerugian atau uang yang sudah hilang akibat kerusakan mesin ini, meski pintu pertama rusak, namun brankas masih terlihat utuh,”katanya.

Salah satu warga, Asri, berharap hendaknya warga Pacitan harus hati-hati, apalagi dalam kondisi Pacitan yang baru saja ditimpa bencana alam.

“Banyak modus untuk berbuat jahat saat ini, hati hati dan jangan terburu buru, selalu berkoordinasi dengan aparat terkait jika menemui masalah, supaya kita tidak menjadi korban kejahatan,”katanya. (YAR/DP)