Sering Terjadi Banjir Batu, DPRD Sarankan Relokasi Jalur Karangrejo-Karanggede

oleh -0 Dilihat
Banjir Batu di Sungai Grungu, Karangrejo, Arjosari. (Foto: Agoes Doyock/Info Pacitan)
Banjir Batu di Sungai Grungu, Karangrejo, Arjosari. (Foto: Agoes Doyock/Info Pacitan)

Pacitanku.com, ARJOSARI – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pacitan mendorong beberapa solusi guna menangani bencana banjir batu yang terjadi di Dusun Wonosari, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari

Saat mengunjungi lokasi banjir batu, Kamis (26/1/2017) lalu, Ketua DPRD Pacitan, Ronny Wahyono yan berkunjung beserta anggota DPRD Pacitan menyebut banjir batu yang terjadi membutuhkan solusi jangka panjang. Sebab, tidak ada jaminan bencana ini akan berakhir. ‘’Karena bisa saja terjadi terus menerus, butuh solusi jangka panjang agar meminimalisasi dampak yang ditimbulkan,’’ ungkap Ronny sebagaimana dikutip laman Radar Madiun.

Ronny dan anggota DPRD Pacitan juga berdialog dengan warga setempat. Dari hasil dialog dan peninjauan di lapangan, Ronny memandang perlu untuk segera merapatkan barisan dengan Pemkab Pacitan dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk membahas solusi banjir batu.

Menurutnya, solusi jangka pendek yang biasa dilakukan adalah dengan pembersihan material segera setelah terjadi banjir batu. ‘’Jangka pendeknya memang sejauh ini hanya pembersihan agar jalur yang tertutup bisa segera dibuka untuk akses,’’ ujarnya.




Selain solusi jangka pendek, Ronny juga merasa perlu saatnya memikirkan solusi jangka panjang menyikapi bencana tersebut. Satu yang coba ditawarkan para wakil rakyat, adalah dengan memindahkan jalur Karangrejo-Karanggede ke lokasi yang lebih aman.

Hal itu dipandang dapat mengakhiri dampak yang dirasakan warga dan pemkab dari terjadinya banjir batu. ‘’Banjir batu yang terjadi sekarang juga ada hikmahnya. Jika terjadi nanti setelah waduk Tukul di Karanggede selesai, pemkab sendirian pasti kewalahan menangani bencana ini,’’ kata legislator Partai Demokrat ini.

Solusi yang ditawarkan Ronny, pemindahan jalur ke sisi selatan anak sungai Grindulu. Dengan demikian, jalan dan jembatan yang menghubungkan Karangrejo-Karanggede dinilai tidak terdampak lagi dengan banjir batu yang terjadi.

Namun dari segi anggaran, pemkab dinilai tidak mampu mewujudkan wacana itu. Karena itu, BBWSBS pun diharap mampu memberikan bantuannya. ‘’Kalau pemkab sendiri jelas tidak mungkin. Karena wewenang jalan dan jembatan di Karangrejo ini jadi milik BBWSBS, kami harap dapat memikirkan jalan dan jembatan ini,’’ pungkasnya. (RAPP002)