Kendaraan Berat Masih ‘Ngeyel’ Lewat, Jembatan Bailey Gemaharjo Dipasangi Portal

oleh -0 Dilihat
Portal dipasang d jembatan bailey Gemaharjo. (Foto: Satlantas Polres Pacitan)
Portal dipasang d jembatan bailey Gemaharjo. (Foto: Satlantas Polres Pacitan)

Pacitanku.com, TEGALOMBO – Forum Lalu Lintas Kabupaten Pacitan akhirnya memasang pagar pembatas tonase kendaraan atau portal di jembatan darurat (bailey) di Dusun Dondong, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo pada Selasa (13/12/2016) kemarin. Adapun lebar portal yang dipasang tersebut adalah 2,4 meter dan tinggi 2,75 meter.

Hal tersebut dilakukan setelah beberapa kali kedapatan kendaraan berat dengan tonase lebih dari 10 ton masih ‘ngeyel’ melewati jalan utama Ponorogo menuju ke Pacitan, atau sebaliknya. Padahal, larangan lewat untuk kendaraan berat sudah diputuskan forum lalu lintas Pacitan dan mulai berlaku sejak awal Desember.

Sebelumnya, tindak lanjut dari hasil kajian tim teknis atas konstruksi jembatan bailey, Dusun Dondong Desa Gemaharjo, Forum Lalu Lintas Kabupaten Pacitan memutuskan larangan melintas di atas jembatan tersebut bagi kendaraan bus besar, tronton dan trailer maupun kendaraan lain yang berat kendaraan berikut muatannya total melebihi 10 ton.

“Terkait info tersebut, perlu ditegaskan bahwa hari ini (Kemarin-red) forum lalu lintas Kabupaten Pacitan memasang portal di jembatan bailey dimaksud dengan ukuran lebar 2.40, demikian mohon maklum adanya,”kata Widy Sumardji, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pacitan, Selasa (13/12/2016).




Widy berharap, dengan pemasangan tersebut bisa dipahami karena tujuan yang utama adalah keselamatan pengguna jalan disamping keawetan jalan akses Pacitan Ponorogo. “Demikian mohon semua pengguna jalan khususnya para pelaku usaha yang mengoperasikan kendaraan besar dimaksud maklum akan kondisi yang kurang nyaman ini,”pungkasnya.

Meski sudah ada aturan pembatasan berat kendaraan, ada saja kendaraan berat yang tonasenya di atas 10 ton nekat melintas. Terutama truk-truk pengangkut material bangunan. Seperti pada Sabtu (3/12/2016) sekitar pukul 04.30 saat di Desa Gedangan, Kecamatan Tegalombo tertutup material longsor, ada satu unit kendaraan berat yang nekat melewati jalur tersebut.

Traffic Light dipasang di jalur jembatan bailey. (Foto: Widy Sumardji)

Untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan di jembatan bailey, traffic light juga sudah dipasang lagi. Sebelumnya, Dishubkominfo pernah memasang lampu lalu lintas tersebut di masing-masing ujung jembatan. Hanya saja, keberadaannya belum maksimal karena terkendala masalah teknis.

Pemkab membatasi kendaraan yang bakal melintas diatas jembatan tersebut. Dari sebelumnya batas maksimal 20 ton diubah menjadi tak lebih dari 10 ton. Bahkan jembatan bailey lama mulai dibongkar oleh UPT Bina Marga Jatim wilayah Pacitan karena dianggap rawan apabila tetap dilewati.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, jalur darurat di area Jembatan Baily yang merupakan jembatan alternatif sementara yang menghubungkan Pacitan menuju Ponorogo, yakni di dusun Dondong, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo mengalami keretakan pada Rabu (30/11/2016) siang. Jalur yang berada di Kilometer 223 Surabaya itu kembali retak akibat tanah dibawahnya bergerak.

Sebelumnya, jalur tersebut mengalami  amblas empat kali, yakni pada Jumat (24/4/2015), Senin (4/5/2015), Kamis (15/10/2015) dan Rabu (20/1/2016). Selanjutnya UPT Bina Marga Jawa Timur  membangun dua jembatan Baily agar kendaraan tetap bisa melewati jalur tersebut yang selesai dibangun pada akhir Juni 2016 lalu. (RAPP002)