Konservasi Kurangi Pembantaian Penyu di Pacitan

oleh -0 Dilihat
Pelepasan Penyu di Pantai Taman, Pacitan yang menjadi wahana wisata baru di Pantai Taman. (Foto : Wasi P)
Pelepasan Penyu di Pantai Taman, Pacitan yang menjadi wahana wisata baru di Pantai Taman. (Foto : Wasi P)

Pacitanku.com, PACITAN – Pencurian telur dan pembantaian terhadap penyu masih berlangsung di kawasan pantai Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Dinas Kelautan, dan Perikanan Pacitan, Bambang Marhaendrawan, mengatakan pembantaian penyu terjadi di tengah upaya konservasi di Pantai Taman Ria, Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo. “Tapi sudah banyak berkurang dan kira-kira tinggal 20 persen,” kata Bambang, Selasa, 24 Mei 2016.

Menurut dia, maraknya pencurian telur dan pembantaian penyu akibat kurangnya kesadaran sebagian warga. Mereka memotong, mengkonsumsi daging dan telur penyu lantaran dipercaya berkhasiat meningkatkan stamina. “Penyu sebenarnya termasuk hewan yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan,” ucap dia.

Saat ini, Pemkab melalui Dinas Kelautan Pacitan berupaya menggandeng warga untuk melestarikan penyu. Sejak akhir 2013, konservasi binatang tersebut dijalankan melalui kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang. Hingga kini, kata Bambang, sudah lebih dari 1.500 tukik (anak penyu) yang kembali dilepas ke laut.


Ketua Kelompok Konservasi Penyu di Pantai Taman Ria, Jumiran, mengatakan jenis yang dilestarikan adalah penyu hijau (Chelonia mydas) dan sisik (Eretmochelys imbricata). Sejak bulan lalu, jumlah telur penyu yang ditangkarkan kelompok konservasi sebanyak 375 butir. Sebanyak 70 ekor di antaranya sudah menetas dan siap dikembalikan ke laut.

Pelepasan tukik ke laut, yang direncanakan Selasa ini, dia mengatakan, gagal dilakukan karena gelombang air laut sedang pasang. Karena itu, harus ditunda demi menyelamatkan tukik yang dinilai bakal mati terseret ombak. “Penyu yang sudah berumur 2 bulanan bisa dikembalikan ke laut,” ucap Jumiran.

Menurut dia, konservasi penyu juga berimbas positif bagi peningkatan pengunjung di lokasi wisata tersebut. Sebelum pelestarian hewan itu berlangsung, jumlah wisatawan setiap libur akhir pekan hanya berkisar 50-an orang. Namun sekarang meningkat menjadi berkisar 150-200 orang.

Selain wisatawan lokal, pengunjung dari beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah kerap kali singgah di pantai yang berjarak sekitar 30 kilometer di sisi timur Kota Pacitan tersebut. Di lokasi tersebut pengunjung bisa melihat penyu lebih dekat dan melepaskannya ke laut. “Wisatawan hanya diminta membayar seikhlasnya untuk membeli ikan segar sebagai pakan penyu,” ucap Jumiran. (Tempo/RAPP002)