Sebanyak 34 Jamaah Indonesia Jadi Korban Tragedi Crane, 2 Wafat

oleh -3 Dilihat

Pacitanku.com, MEKKAH – Sebanyak 34 jamaah calon haji Indonesia menjadi korban musibah alat berat berupa crane jatuh di Masjidil Haram ketika hujan lebat disertai angin kencang melanda kota Mekkah, Jumat (11/9) kemarin.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Dr Fidiansjah di Mekkah, Jumat malam, menjelaskan sampai pukul 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 03.00 WIB, dua jamaah perempuan meninggal pada peristiwa tersebut dan 32 jamaah lainnya mengalami luka ringan dan berat. “Dua orang yang meninggal adalah Ibu Masnauli Hasibuan dari kloter 09 Medan (KNO 09) dan Iti Rasti Darmin dari kloter JKS 23,” ujarnya kepada Antara.

Fidiansjah mengatakan jamaah yang meninggal akan segera diurus oleh Maktab terkait pemakaman sesuai dengan standar di Arab Saudi. Sedangkan mereka yang mengalami luka-luka sebanyak tujuh orang (dua laki-laki dan lima perempuan) masih dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI). “Kondisi semuanya dalam keadaan stabil dan dalam pemulihan. Insyaallah secepatnya kita kembalikan ke kloter masing-masing,” katanya.

Selain itu, ada delapan korban lainnya dievakuasi ke sektor IV yang merupakan lokasi terdekat dengan Masjidil Haram. Sedangkan sisanya sebanyak 17 jamaah ditangani Rumah Sakit Arab Saudi yang tersebar pada tiga rumah sakit yaitu Al-Nur sebanyak lima orang (empat laki-laki dan satu perempuan), Zahir sebanyak 11 orang, dan King Abdullah satu orang. “Kita do’akan yang meninggal khusnul khotimah dan yang luka-luka bisa wukuf dan menjadi haji yang mabrur,” ujar Fidiansjah.

Ditambahkan dokter Yanuar yang menjadi dokter jaga dan membantu evakuasi para korban, sebagian besar jamaah mengalami luka kepala dan kaki akibat terkena reruntuhan bangunan akibat crane yang jatuh. “Sedangkan yang meninggal, terkena cidera berat pada kepala,” kata Yanuar.

Pada Jumat sekitar pukul 17.10 WAS hujan lebat disertai angin kencang dan petir melanda Makkah selama hampir satu jam membuat banyak pohon tumbang dan kaca pecah pada sejumlah bangunan seperti hotel dan pertokoan (Bin Dawood). Selain itu, jalan-jalan tergenang air dan sejumlah terowongan ditutup karena khawatir ada kendaraan terjebak banjir di terowongan tersebut. Akibatnya, setelah hujan reda, kemacetan terutama akses menuju Masjidil haram tidak bisa terhindarkan. (RAPP002/Ant)