Terkait ISIS, Warga Pacitan Mulai Resah, Pemprov Minta Bantuan Ulama

oleh -0 Dilihat
rapat koordinasi forpimda terkait ISI. (Foto : VOA Indonesia)
rapat koordinasi forpimda terkait ISI. (Foto : VOA Indonesia)
rapat koordinasi forpimda terkait ISI. (Foto : VOA Indonesia)
rapat koordinasi forpimda terkait ISI. (Foto : VOA Indonesia)

Pacitanku.com, PACITAN – Adanya sembilan warga Jawa Timur (Jatim) yang di indikasi kuat ikut aliran islam radikal ‘Islamic State of Iraq and Syria’ (ISIS) menimbulkan keresahan warga. Pasalnya selain kawatir tentang ancaman yang ditujukan untuk Indonesia ISIS juga membuat indikasi miring tentang agama.

Diyanto, salah satu warga Tegalombo, Pacitan menyampaikan bahwa ISIS menegakkan syariah islam dengan pandangan muslim lainya adalah kafir dan dimusuhi oleh organisasi yang dipimpin oleh sekelompok algojo berintelektual tinggi ini .”menurut saya isis adalah pemberontak mental maupun material manusia tentang faham islam garis keras,” katanya kepada Portal Pacitanku, baru – baru ini.

Sementara, untuk menanggulangi ISIS, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengumpulkan pemuka agama dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka menyikapi  ISIS yang kemungkinan ada di provinsi setempat. Gubernur Soekarwo mengemukakan, dengan adanya pertemuan dengan para ulama dan tokoh agama tersebut diharapkan bisa mendapatkan rumusan terkait dengan ISIS di Jatim.

“Kami mengimbau supaya masyarakat Jatim khususnya mengikuti seruan Menkopolhukam dan Kapolri tentang adanya ajakan ISIS, telah menjadi konsensus konstitusi dan politik yang mengganggu ideologi negara menjadi musuh negara,” katanya.

Ia mengatakan, jika memang ISIS merupakan salah satu organisasi yang garisnya mengganggu keutuhan NKRI maka patut ditolak.

“Sikap saya, Kapolda Dan seluruh jajaran Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) Jatim, dan Pangdam sangat tegas, kalau memang ISIS mengancam dan mengganggu Pancasila, UUD 45 dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kami akan menolak,” katanya.

Pergerakan ulama dan kiai untuk menangkal ISIS akan dibangun lewat Muktamar Nahdlatul Ulama di Jombang pada 1-5 Agustus 2015. Muktamar sengaja diambil dengan tema ‘Islam Nusantara untuk Membangun Peradaban’, dengan harapan, Islam Nusantara bisa menjadi kiblat atau jadi model Islam dunia.

“Islam Nusantara adalah Islam Indonesia yang rahmatan lil alamin.Dengan pendekatan ketenangan, kedamaian dan toleransi,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, baru – baru ini.

Menurut Gus Ipul, seluruh organisasi Islam akan dikerahkan untuk membentengi umat Islam. Jika perlu, ulama dan mubaligh juga diturunkan langsung ke masyarakat. Tujuannya, untuk membendung dan membentengi umat muslim agar tak tertarik bergabung dengan ISIS. (RAPP002)

Liputan : Fajar Bachroni

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.