HMI Pacitan Kecam Dugaan Rudapaksa Tahanan oleh Oknum Polisi

oleh -314 Dilihat
GELAR AKSI DAMAI. Puluhan anggota HMI Pacitan menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Polres Pacitan pada Selasa (22/4/2025). (Foto: Sulthan Shalahuddin/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Kasus dugaan rudapaksa yang dilakukan oleh oknum anggota Kepolisian Resor (Polres) Pacitan terhadap tahanan perempuan berbuntut panjang.

Insiden memilukan ini memicu kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pacitan.

Sebagai bentuk protes keras, puluhan anggota HMI Pacitan menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Polres Pacitan pada Selasa (22/4/2025).

Aksi ini menjadi simbol protes terhadap apa yang mereka sebut sebagai ‘bobroknya’ sistem di dalam institusi kepolisian.

Baca juga: Oknum Polisi di Pacitan Diduga Rudapaksa Wanita yang Ditahan, Kasus Kini Ditangani Polda

Dalam orasinya, HMI Pacitan mendesak Polres Pacitan untuk melakukan evaluasi total terhadap sistem perlindungan terhadap tahanan, terutama bagi perempuan.

Ketua HMI Pacitan, Roky Prima Utama, menegaskan bahwa kasus rudapaksa tersebut adalah bukti nyata lemahnya sistem yang seharusnya menjamin keamanan tahanan.

“Kasus ini menjadi tanda lemahnya sistem untuk menjamin perlindungan kepada tahanan, khusunya perempuan,” ujar Roky dengan nada geram.

Petisi yang dibacakan HMI Pacitan dalam aksi tersebut juga mengutuk keras perbuatan oknum polisi itu, yang dinilai semakin mencoreng citra kepolisian.

“Adanya kasus ini semakin memperbesar fakta bahwa polisi menjadi institusi paling di benci masyarakat,” tandas Roky, menyampaikan pandangan kritis HMI terhadap persepsi publik terhadap kepolisian.

Aksi demonstrasi ini diwarnai dengan pembentangan spanduk berisi ucapan duka dan tabur bunga di depan markas polisi. Yusuf Mukib, Koordinator Aksi HMI Pacitan, menjelaskan bahwa tindakan simbolis ini melambangkan “matinya hati nurani” di kalangan oknum aparat.

“Spanduk duka dan bunga ini adalah simbol kelam atas tragedi pelanggaran etika dan hak asasi manusia yang dilakukan oknum polisi tersebut,” jelas Yusuf.

Lebih lanjut, Yusuf Mukib mengungkapkan bahwa kasus rudapaksa ini hanyalah satu dari sekian banyak catatan kelam kepolisian di Pacitan. Menurutnya, ada banyak isu lain yang turut merusak nama baik polisi. “Rudapaksa oleh polisi ini menjadi satu dari banyaknya kasus kelam kepolisian. Di Pacitan ini, banyak sekali isu yang mencoreng nama baik polisi,” ungkap Yusuf.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini HMI juga membawa tuntutan tambahan, yaitu penindakan tegas terhadap praktik pungutan liar (pungli) dan maraknya balap liar.

“Kami juga membawa tuntutan tambahan seperti kasus pungli & balap liar. HMI menuntut agar Polres segera menyikap secara tegas oknum-oknum nakal lainya, yang melakukan pungli,” tegas Yusuf.

Dia juga menambahkan desakan agar Polres Pacitan segera menemukan solusi strategis untuk mengatasi fenomena balap liar yang meresahkan masyarakat.

“Kami juga mendesak solusi strategis atas maraknya balap liar di Pacitan,”pungkasnya.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.