Pacitanku.com, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyatakan dirinya siap menjadi orang pertama di Jatim yang disuntikkan vaksin Covid-19. Keputusan ini diambil Khofifah guna meyakinkan masyarakat bahwa vaksin yang digunakan halal dan aman.
Rencananya, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech tersebut datang di Jawa Timur pada pekan pertama Januari 2021. Jawa Timur sendiri mendapatkan jatah sebanyak 317.000 dosis vaksin.
“Saya siap untuk divaksin pertama untuk Jawa Timur,” ungkap Gubernur Khofifah saat Media Gathering di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (26/12/2020).
Khofifah meyakini tidak sedikit masyarakat yang masih ragu untuk divaksin. Maka dari itu, Ia berharap keputusannya tersebut bisa membuat masyarakat Jatim semakin yakin dan percaya jika vaksin yang disuntikkan aman.
Khofifah berharap, kehadiran vaksin ini mampu membawa Jawa Timur dan Indonesia umumnya lepas dari pandemi Covid-19. Dengan begitu, roda perekonomian, pendidikan, pemerintahan, peribadatan , sosial dan sebagainya bisa berjalan kembali normal seperti sedia kala.
Terkait jumlah dosis yang diperoleh Jatim, Khofifah mengatakan dengan jumlah tersebut maka nantinya kurang lebih ada sebanyak 158.000 orang yang akan divaksin. Mengingat, satu orang harus divaksin sebanyak dua kali dalam rentang waktu 14 hari.
“Untuk peruntukkan, akan diutamakan bagi para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan melawan Covid-19, TNI- POLRI serta guru,” terangnya.
Dalam hal distribusi vaksin, Khofifah menyebut Pemprov Jatim telah menyiapkan sebanyak 2.404 vaksinator yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota. Vaksinator telah bersertifikat setelah mengikuti training dalam tujuh angkatan dan setiap kabupaten/kota terdapat dua Programer.
Tak hanya itu, Pemprov Jatim telah menyiapkan wadah khusus penyimpanan vaksin berupa cold chain sebanyak 1860 dan vaccine carrier sebanya 8601 dengan suhu tertentu. Secara khusus Gubernur Khofifah memerintahkan Kadinkes Jatim untuk memastikan semua sarana dan prasarana dalam kondisi yang masih standard atau ada yang harus diperbaharui.
“Saya ingin semuanya dilakukan verifikasi. Jangan hanya angka, tapi cek kondisinya. Karena ini terkait dengan keamanan vaksin,” pesannya.
Khofifah juga mengingatkan agar masyarakat senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Dia menyebut protokol harus diterapkan secara disiplin demi kebaikan bersama.
Peran Media Melawan Covid-19
Sementara itu, dalam acara media gathering yang bertemakan ‘Antisipasi Dampak Natal dan Tahun Baru 2021 serta penanganan Covid-19’ ini, Gubernur Khofifah juga meminta peran aktif dari awak media dalam menyampaikan pesan-pesan protokol kesehatan kepada masyarakat.
Pendekatan-pendekatan oleh media kepada masyarakat sampai ke pelosok disebut Gubernur Khofifah bisa dijalankan dengan melakukan pendekatan sesuai budaya lokal.
“Jika lewat Radio lokal, maka bisa disampaikan dengan bahasa daerah masing-masing,” imbuhnya.
Pentahelix approach yang disebut Khofifah ini diharapkan bisa terus meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan sebagai salah satu kunci utama penurunan angka Covid-19 di Jatim.
Harapan ini bukan tanpa alasan. Sebagaimana diketahui, bahwa Pemprov Jatim terus melakukan pembenahan dan peningkatan sarana dan fasilitas kesehatan yang ada di Jatim.
Khofifah menjelaskan bahwa per hari ini, Sabtu (26/12) sudah ada tambahan RS Rujukan. Yang semula 127 RS, menjadi 145 RS. Dengan bed yang semula 6611 menjafi 7001 bed. Tak hanya penambahan RS Rujukan, sebelumnya Gubernur Khofifah juga meresmikan tambahan IGD untuk penyakit menular di RS Dr. Soetomo Surabaya. Selain itu penambahan bed di berbagai rumah sakit hingga yang paling terakhir pendirian Rumah Sakit Lapangan di kawasan Ijen, Malang menjadi bukti nyata keseriusan Pemprov Jatim dalam menekan laju penyebaran Covid-19.
Melihat dari segala persiapan yang dilakukan tersebut, tentunya peran masyarakat menjadi penting. Sehingga, di akhir sambutannya, Gubernur Khofifah tak lupa mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga Protokol Kesehatan baik saat berada di dalam maupun luar rumah.
“Sampai hari ini penyebaran Covid-19 belum berhenti. Semua kesiapan yang dilakukan pemerintah, akan menjadi sia-sia jika tidak didukung dengan kepatuhan di masyarakat,” pungkas orang nomor satu Jatim ini.
Turut hadir dalam Media Gathering, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta, Pangko Armada II (Laksda) TNI I.N.G Sudihartawan dan berbagai perwakilan media.