KH Mahmud Terpilih Jadi Ketua PCNU Pacitan Periode 2017-2022

oleh -15 Dilihat
Ketua PCNU Pacitan usai Koneferensi PCNU Ahad Kemarin. (Foto: Pachenews)
Ketua PCNU Pacitan usai Koneferensi PCNU Ahad Kemarin. (Foto: Pachenews)

Pacitanku.com, PACITAN – KH Mahmud terpilih menjadi Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pacitan untuk periode tahun 2017-2022. Kepastian terpilihnya KH Mahmud tersebut diketahui dari hasil Konferensi PCNU Pacitan pada Ahad (23/4/2017) kemarin di Perguruan Islam Pondok Wates, Desa Widoro Kecamatan/Kabupaten Pacitan.

Konferensi bertema “Menguatkan struktur, membina kultur dan membumikan tradisi untuk Pacitan yang sejahtera” ini diikuti oleh seluruh MWCNU se-Kabupaten Pacitan dan perwakilan badan otonom.

Selain KH Mahmud sebagai ketua PCNU, hasil Konfercab juga mengamanahkan KH Abdullah Sadjad sebagai Rais Syuriyah periode 2017-2022. Dalam sidang pemilihan Rais Syuriyah, yang dipimpin oleh Wakil Ketua PWNU Jawa Timur H Rubaidi tersebut menerapkan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).

Hasil Ahwa memilih KH Abdullah Sadjad sebagai Rais Syuriyah PCNU, setelah melalui musyawarah yang beranggotakan lima Kiai Sepuh, diantaranya KH Burhanuddin HB, KH Faqih Sujak, KH Asmuni, KH Abdullah Sadjad, dan KH Busro Hawatif.

Sementara sidang pemilihan Ketua Tanfidziyah, secara aklamasi seluruh peserta sidang menyepakati dan memilih kembali KH Mahmud sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU. Ini merupakan sejarah baru bagi NU Pacitan.

”Jarang terjadi pemilihan Rais dan Tanfidziyah, terutama Tanfidziyah yang seorang ketua Tanfidziyah terpilih secara aklamasi dalam kondisi dinamika sosial politik akhir-akhir ini di Jawa timur,”katanya sebagaimana dilansir Pacitanku.com dari Pachenews.com, Senin (24/4/2017).

Menurut Rubaidi, Pacitan adalah satu-satunya PCNU yang memilih ketua Tanfidziyah melalui musyawarah mufakat atau aklamasi.




”Terjadinya pemilihan yang kondusif ini, pertama didahului oleh proses kaderisasi yang berjalan secara masif, sehingga menjadi proses pendewasaan dan proses organisasi yang sudah mulai profesional dengan pengakuan seorang ketua yang sudah menjalankan satu periode itu diakui oleh para pihak terutama keluarga NU dan pengurus NU yang memiliki hak suara,” ungkapnya.

Dia berpesan agar PCNU Pacitan segera memanajemen potensi yang sudah ada, meneruskan berbagai kegiatan yang sudah bagus dan memaksimalkan potensi para kader, untuk bisa menjadikan NU sebagai organisasi yang lebih mandiri. “Ini tujuan yang penting. Sebab kemandirian NU adalah platfrom yang harus terjadi di seluruh pengurus cabang,” tandasnya.

Sementara, Rais Syuriyah terpilih KH Abdullah Sadjad menyampaikan ungkapan terimakasih kepada para peserta Konfercab utamanya kepada para Kiai yang telah mengamanahkanya untuk duduk sebagai Rais Syuriyah, yang merupakan posisi tertinggi dalam kepengurusan NU.

Pak Sadjad, demikian ia biasa disapa, menuturkan bahwa Nahdlatul Ulama memiliki peran dan posisi yang strategis dalam membina umat terutama yang berkaitan dengan pengembangan dalam bidang Dakwah, sosial, pendidikan, dan ekonomi. “Oleh karena itu, empat komponen ini yang akan dikerjakan secara maksimal,” ujarnya.

Berkaitan dengan program kerja, Pak Sadjad belum terburu-buru untuk menyusunnya. Ia berpandangan bahwa program kerja pengurus lama masih perlu dilanjutkan.

“Kita akan melihat dulu program yang lama. Kalau kita analisa itu potensial, ya tetap akan kita berdayakan,” tandasnya lagi.

Dirinya berharap kepengurusan PCNU periode 2017-2022 dapat berjalan sesuai dengan tugasnya. Komposisi kepengurusan, menurutnya, akan diisi oleh kader-kader terbaik dan yang potensial di bidangnya. “Harapanya NU Pacitan bisa lebih baik lagi. Dan untuk kepengurusanya ya tidak terlalu gemuk dan tentunya lebih profesional,” katanya.

Pewarta/Foto: Zaenal Faizin/Pachenews