Dana Bencana Mepet, Pemkab Pacitan Ajukan Bantuan ke Pemprov dan Pusat

oleh -0 Dilihat
Longsor Pacitan 2016
Longsor Pacitan 2016
Longsor Pacitan 2016

Pacitanku.com, PACITAN – Dampak bencana banjir dan longsor di sejumlah kecamatan terbilang serius. Laporan yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan ada 104 rumah warga di tujuh kecamatan rusak. Selain itu, 15 infrastruktur seperti jalan dan tanggul juga dilaporkan rusak akibat tertimbun material longsor dan diterjang derasnya banjir.

Bupati Pacitan, Indartato, mengajukan bantuan kepada Gubernur Jawa Timur, Sukarwo dan pemerintah pusat untuk membantu warga yang tertimpa musibah tanah longsor di Pacitan beberapa waktu lalu.

“Kami mengakui kemampuan Pemkab Pacitan memang terbatas. Saya rasa bencana alam berupa tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu merupakan bencana dengan jumlah rumah rusak paling banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Indartato kepada wartawan kemarin.

Dia mengatakan akan mengirim permohonan kepada Gubernur Jatim dan pemerintah pusat untuk memberikan bantuan kepada wraga Pacitan yang terkena musibah. Permohonan bantuan akan diupayakan untuk logistik dan bantuan pembangunan rumah, karena ada beberapa warga yang rumahnya sudah tidak bisa ditempati.

“Kemampuan kami terbatas, sehingga kami tidak bisa membekap seluruh bantuan untuk warga yang menjadi korban bencana alam. Bantuan sembako akan kami utamakan, selain itu bantuan berupa uang tunai juga akan diusahakan supaya meringankan beban korban bencana alam,” terang Indartato.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Pujono mengatakan, jumlah kerusakan rumah warga paling banyak terdapat di Kecamatan Tulakan. Jumlahnya mencapai 59 unit. Kemudian, di Kecamatan Pacitan ada sekitar 11 rumah warga rusak dan Kecamatan Ngadirojo ada sebanyak 10 rumah porak-poranda. Sedangkan sisanya tersebardi empat kecamatan yang lain.

Sementara, infrastruktur yang rusak berada di Kecamatan Ngadirojo ada 6 titik. Selanjutnya, di Kecamatan Pacitan ada empat titik yang masing-masing tersebar di Desa Bolosingo 3 titik dan Desa Tambakrejo satu titik. Sedangkan, di Kecamatan Arjosari dilaporkan, tanggul jebol akibat diterjang derasnya aliran Sungai Grindulu yang meluap. Perinciannya, satu titik di Desa Gunungsari, dan dua titik di Desa Sedayu.

Ia menyampaikan Pemkab Pacitan sudah memberikan bantuan senilai Rp1 juta/keluarga untuk empat keluarga yang rumahnya rata dengan tanah. Selain itu, korban bencana alam tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu juga akan mendapatkan bantuan sosial kebencanaan senilai Rp3 juta/rumah untuk rumah yang rusak berat, Rp2 juta/rumah untuk rumah yang rusak sedang, dan Rp1 juta/rumah untuk rumah yang rusak ringan.

Dia menyampaikan bantuan sosial kebencanaan tersebut belum diberikan kepada korban bencana alam karena saat ini anggaran tersebut sudah habis. Saat ini pihaknya sedang mengusulkan untuk bantuan tersebut di APBD Perubahan 2016.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Tri Mudjiharto mengungkapkan, rentetan bencana alam di wilayah Pacitan disebabkan fenomena La Nina di kawasan Samudera Hindia. Di mana kondisi suhu air laut cepat menghangat sehingga menyebabkan terjadinya hujan secara tidak menentu. ‘’Fenomena ini akan terus terjadi mulai Juli sampai Oktober mendatang,’’ terangnya.

Diakuinya, anomali cuaca akan terjadi dalam rentang Agustus-Oktober yang seharusnya sudah memasuki musim kemarau. Namun, pada kenyataannya beberapa hari terakhir justru turun hujan dengan intensitas tinggi. (RAPP002)