Warga Harapkan Pemkab Pacitan Segera Bangun Jembatan Tanjungpuro

oleh -3 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Warga di Dusun Beton, Desa Tanjungpuro, Kecamatan Ngadirojo berharap pemerintah kabupaten (Pemkab) Pacitan segera membangun akses jembatan Tanjungpuro yang memadai.

Dharma Putra Eky Yudha, salah satu warga setempat mengatakan bahwa sejak dirinya kecil hingga saat ini, keberadaan jembatan Tanjungpuro belum pernah dilirik oleh Pemkab setempat. Menurutnya, jembatan saat ini yang merupakan jembatan layang yang terbuat dari balok, tidak representatif lagi digunakan sebagai akses warga.

“Jembatan yang terbuat dari balok tersebut jika diterjang banjir selalu hanyut, selain itu, jika membawa kendaraan roda empat dan berniat menuju ke Desa tanjungpuro, harus memutar melewati jalan di Desa Hadiwarno,” ujarnya kepada Pacitanku.com, Kamis (7/1/2016).


Bahkan jika warga hendak menuju ke pasar, imbuh Dharma Putra, jarak yang ditempuh adalah 12 km memutar melewati Desa sebelah, yakni Desa Hadiwarno. Saat hujan deras datang, jembatan in juga sering rusak karena hanya dilapisi balok kayu.

Menurut Dharma, jembatan ini sebenarnya sudah diperbaiki secara berkala, namun seringkali balok kayu yang menjadi bahan utama jembatan masih kalah sama cuaca.

“Selain itu jembatan yang harusnya tidak diperuntukkan untuk sepeda motor yang berboncengan, tapi tetap berboncengan, begitu juga dengan becak, kakek saya beberapa waktu lalu sempat jatuh gara-gara balok kayu nya ada yang patah jadinya terperosok jatuh beserta sepeda nya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dharma menyampaikan bahwa kondisi jembatan sudah sangat tidak layak, karena jika paku-paku yang ada di kayu selalu menonjol keluar, menyebabkan banyak pengendara yang mengalami bocor ban, atau bahkan pejalan kaki yang kakinya terkena paku tersebut.

“Pemerintah desa setempat pun sudah mengupayakan perbaikan secara berkala, akan tetapi mengingat jembatan tersebut sebagai jalur akses ke jalan raya bagi desa-desa yang lainnya walaupun ada jembatan kecil lainnya, tetapi warga lebih memilih melewati jembatan ini,” tandasnya.

Pada 2014 lalu, saat banjir datang, jembatan yang memiliki panjang kisaran 250 meter tersebut mengalami kerusakan di 10 tiang penyangga. Enam penyangga miring, sementara empat tiang lainnya amblas terbawa derasnya arus sungai.

Namun seakan tak peduli dengan kondisi jembatan, warga di desa tersebut tetap mempergunakan jembatan tersebut. Alas an warga nekat menyeberangi jembatan yang membahayakan tersebut adalah karena jembatan tersebut satu-satunya sarana penghubung.

“Karena jalan ini satu – satunya, soalnya nanti kalo lewat jembatan satunya terlalu jauh. Jadi makanya saya terpaksa menyeberang jalan ini untuk mempercepat ke balai desa,” terang Tungadi, salah satu warga setempat.

Sebagai informasi, jembatan layang yang ada saat ini adalah jembatan penghubung utama sejumlah desa dan dusun dengan pusat perekonomian di kota kecamatan. Beberapa dusun dan desa tersebut diantaranya Dusun Bondalem, Dusun Beton dan Dusun Kaliatas.

Selain menghubungkan tiga dusun, jembatan ini juga merupakan akses ke Desa Hadiwarno, Desa Wiyoro, Cokrokembang, Bogoharjo, Wonodadi Kulon dan Wonodadi Wetan. (RAPP002)