Libur Tahun Baru 2015, 11 Ribu Lebih Wisatawan Kunjungi Pacitan

oleh -0 Dilihat
Pantai Klayar saat siang hari dari atas (Dok.Pacitanku)
Pantai Klayar saat siang hari dari atas (Dok.Pacitanku)
Pantai Klayar saat siang hari dari atas (Dok.Pacitanku)
Pantai Klayar saat siang hari dari atas (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN—Angka fantastis pengunjung wisata di Pacitan mencapai puncaknya pada libur tahun baru, Kamis (1/1/2015) lalu. Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Pacitan, saat libur sehari pada awal tahun 2015, setidaknya ada sekitar 11.500 wisatawan yang datang berkunjung di tiga objek wisata di wilayah Pacitan.

Rinciannya, sekitar 4.000 pengunjung di Gua Gong, 4.000 orang di Banyu Anget serta 3.500 orang di Pantai Klayar. Hal itu dungkapkan oleh Kepala UPT Gua dan Banyu Anget Disbudparpora, Tugriyono.

Namun demikian, akibat macetnya akses menuju ke beberapa obyek wisata, seperti Pantai Klayar dan Goa Gong, hal itu membuat pemasukan dari retribusi di Pantai Klayar cukup rendah jika dibandingkan dengan jumlah pengunjung pantai tersebut.

‘’Pendapatan kami sekitar Rp 10,5 juta saat libur tahun baru 2015. Itu dihitung dari jumlah pengunjung yang mencapai 3.500 orang dikali harga tiket sebesar Rp 3.000,’’ ungkapnya, seperti diberitakan Radarmadiun.info.

Tugriyono mengungkapkan, setidaknya akibat banyak orangnya yang lebih memilih melalui jalur alternatif menuju ke Pantai Klayar, terjadi penguapan pendapatan hingga sepertiga penghasilan yang pihaknya dapat saat libur tahun baru.

‘’Memang dengan kondisi kemacetan seperti saat itu, tidak mungkin teman-teman dari retribusi Pantai Klayar meng-cover seluruh pengunjung. Sehingga, banyak di antara mereka lebih memilih melalui jalan alternatif menuju Pantai Klayar,’’ terangnya.

Terpisah, Anggota Komisi III DPRD Pacitan, Bambang Margono menyebut, minimnya pemasukan disebabkan ketidakjelasan pengelolaan kawasan wisata andalan Pacitan tersebut. Hal itu dibuktikan laporan dari pengelola Pantai Klayar yang hanya mampu meraup pendapatan retribusi tak lebih dari Rp 12 juta saat libur tahun baru 2015 lalu.

Menurutnya, kondisi itu sangat ironis sekali jika dibandingkan dengan penghasilan yang diraup seorang pedagang di sekitar kawasan Pantai Klayar yang mencapai Rp 8 juta pada hari yang sama.

‘’Padahal, pengunjungnya sangat banyak. Bahkan hingga macet seperti itu. Jadi, apabila pendapatan yang diraup tidak lebih dari Rp 12 juta itu sangat tidak logis. Karena tak sesuai dengan jumlah pengunjung yang diprediksi lebih dari 5.000 orang,’’ ujarnya.

Untuk itu, pihaknya jauh hari sudah menetapkan kenaikan target pendapatan dari sektor pariwisata hingga 20 persen. Apalagi, sepanjang tahun 2014 lalu, Disbudpapora sudah mampu memenuhi target pendapatan dari sektor pariwisata hingga 138 persen.

 ‘’Dengan begitu, akan ada peningkatan pendapatan. Sebab, selama ini faktanya ketika satuan kerja (satker) terkait sudah memenuhi target pendapatan tidak terus menggenjotnya secara maksimal,’’ pungkasnya. (RAPP002)