Minim Sumbang PAD, Pemkab Siap Benahi Obyek Wisata di Pacitan

oleh -0 Dilihat
Bebatuan Pantai Klayar (Dok.Pacitanku)
Bebatuan Pantai Klayar (Dok.Pacitanku)
Pantai Klayar. (Dok.Pacitanku)
Pantai Klayar. (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Walaupun dikenal dengan sebutan kota wisata, pengelolaan berbagai obyek wisata di Pacitan ternyata belum maksimal digarap. Akibatnya, sektor pariwisata di Pacitan pun belum signifikan dalam menyumbang pendapatan asli daerah (PAD).

Salah satu obyek wisata potensial yang belum tergarap secara maksimal adalah pantai Klayar yang terletak di desa Sendang, Donorojo. Pantai yang dijuluki sebagai pantai eksotis dan paling indah di Pacitan ini masih dikelola setengah hati. Rata – rata kunjungan wisatanya pun cukup tinggi, yakni kisaran 100 wisatawan di akhir pekan

Menurut Kepala Bidang Promosi Disbudparpora Kabupaten Pacitan Budi Hartoko, Pantai Klayar cukup potensial. Namun, pantai tersebut belum tergarap maksimal untuk mendulang PAD. ’’Di antara sekian banyak lokasi wisata di sini, baru Pantai Pancer Door dan Pantai Teleng Ria yang digarap secara maksimal,’’ ujarnya Sabtu (10/5/2014) seperti dikutip dari Jawapos.com.

Dikatakan Hartoko, hambatan terbesar bagi wisatawan lokal dan asing yang ingin menikmati keindahan pantai tersebut adalah infrastruktur dan rest area yang belum terwujud. Hartoko menjelaskan, pihaknya tidak mungkin mengembangkan Pantai Klayar hanya dengan mengandalkan APBD. Karena itu, dia juga mencari pihak ketiga atau investor untuk diajak bekerja sama.

’’Dana APBD untuk pengembangan Pantai Klayar sangat terbatas. Makanya, kerja sama dengan pihak ketiga menjadi keharusan,’’ jelasnya.

Pihak Pemkab juga berencana akan membenahi dan menata kawasan wisata itu agar lebih indah serta nyaman dikunjungi wisatawan. Selain Pantai Klayar, Pacitan memiliki beberapa pantai yang indah. Misalnya, Pantai Srau dan Pantai Watukarung di Kecamatan Pringkuku serta Pantai Soge dengan pulau eksotiknya di Kecamatan Ngadirojo.

Oleh karena itu, imbuhnya, harus ada perubahan manajemen dan perubahan legal aspek berupa peraturan daerah (perda). Dia menilai perda yang ada saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan Pacitan. ’’Harus ditata ulang dari awal,’’ ucapnya.

Selain itu, konsolidasi organisasi, program, dan sumber daya manusia (SDM), kata Hartoko, juga diperlukan. ’’Kalau beberapa aspek itu bisa dibenahi, saya yakin potensi wisata bisa mendulang PAD cukup besar. Bahkan, saya optimistis bisa menembus Rp 1 miliar,’’ pungkasnya.

Redaktur : Robby Agustav