Tujuh Puskesmas di Pacitan Tak Layak Pakai

oleh -13 Dilihat
Puskesmas Tanjungsari mendapat jatah perbaikan dari dinkes tahun ini. (Hengky Ristanto/Jawa Pos Radar Pacitan)
Puskesmas Tanjungsari mendapat jatah perbaikan dari dinkes tahun ini. (Hengky Ristanto/Jawa Pos Radar Pacitan)
Puskesmas Tanjungsari mendapat jatah perbaikan dari dinkes tahun ini. (Hengky Ristanto/Jawa Pos Radar Pacitan)
Puskesmas Tanjungsari mendapat jatah perbaikan dari dinkes tahun ini. (Hengky Ristanto/Jawa Pos Radar Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Pembangunan sektor kesehatan di Kabupaten Pacitan dinilai belum maksimal. Selain banyaknya penyakit yang masih menjadi momok di Pacitan, kondisi sejumlah infrastruktur pelayanan kesehatan di Pacitan juga masih memprihatinkan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan setempat, saat ini sedikitnya tujuh di antara 24 kondisi fisik bangunan puskesmas di Pacitan mengalami kerusakan. ’’Walau kondisinya tidak layak, pelayanan kesehatan bagi masyarakat masih bisa dilaksanakan,’’ ujar Kasi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan Baskoro Catur Haryo, Kamis (8/5/2014) seperti dilansir dari Jawapos.com.

Lebih lanjut, Baskoro menyatakan bahwa bangunan tujuh puskesmas yang rusak itu tersebar di beberapa wilayah. Yakni, Tanjungsari, Jeruk, Kalak, Ketro, Donorojo, Bubakan, dan Tegalombo. Tiga di antaranya, yakni Tegalombo, Ketro, dan Bubakan, masuk kategori rusak parah. Sementara itu, sisanya rusak sedang.

Meski demikian, Baskoro menyatakan bahwa perbaikan puskesmas di Pacitan selama ini dilakukan hampir setiap tahun. Namun, perbaikannya mengacu pada skala prioritas karena harus menyesuaikan dengan anggaran. ’’Perbaikan untuk tujuh puskesmas itu dilakukan kali terakhir pada 2005,’’ jelas Baskoro.

Menurutnya, pada tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) belum sanggup merehab tujuh puskesmas tersebut. Sebab, anggaran perbaikan puskesmas yang bersumber dari APBD tergolong minim. Sementara itu, dana bantuan dari pemerintah pusat hanya digunakan untuk pengadaan barang. ’’Tahun ini kami hanya kebagian jatah Rp 1,3 miliar untuk perbaikan fisik sarana pelayanan kesehatan di Pacitan,’’ katanya.

Baskoro menilai bahwa uang tersebut hanya cukup untuk merehab Puskesmas Pacitan dan Gondosari serta tiga rumah dinas dokter di Arjosari, Kedungbendo, dan Watupatok. Lainnya dialokasikan untuk rehab laboratorium dinkes di Desa Pucangsewu. ’’Ada dana hibah cukai. Tetapi, itu tidak digunakan untuk rehab puskesmas, melainkan pembangunan gedung sarana perawatan karena dampak rokok di Puskesmas Pringkuku, Tulakan, dan Bubakan,’’ ungkapnya.

Namun demikian, Pemkab menargetkan pada 2015 di Pacitan tidak ada lagi puskesmas yang kondisi bangunannya tidak layak.

Redaktur : Robby Agustav