Peringatan Otda, Presiden Anugerahkan Samkaryanugraha Parasamya Purnakarya Nugraha untuk Pacitan

oleh -0 Dilihat
SBY menganugerahkan tanda kehormatan kepada Pemda terbaik. (Foto : Twitter @SBYudhoyono)
SBY menganugerahkan tanda kehormatan kepada Pemda terbaik. (Foto : Twitter @SBYudhoyono)
SBY menganugerahkan tanda kehormatan kepada Pemda terbaik. (Foto : Twitter @SBYudhoyono)
SBY menganugerahkan tanda kehormatan kepada Pemda terbaik. (Foto : Twitter @SBYudhoyono)

Pacitanku.com, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Otonomi Daerah (Otda) XVIII, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan penghargaan tanda kehormatan Samkaryanugraha Parasamya Purnakarya Nugraha untuk Kabupaten Pacitan, Jumat (25/4/2014) di Istana Negara, Jakarta.

Penghargaan ini diberikan Negara kepada daerah yang memiliki kinerja tertinggi dalam pelaksanaan pembangunan dalam rangka peningkatan kesejaheraan masyarakat dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut. Pemberian tanda kehormatan ini berdasarkan Keppres No. 62/TK/ 2013 dan Keppres No. 10/TK/2014.

Selain Pacitan, tanda kehormatan ini diberikan kepada Jateng, Sulsel, dan Jatim; Jombang, dan Sleman; serta 4 kota yaitu Cimahi, Yogyakarta, Depok, dan Tangerang. Presiden menyerahkan sendiri tanda kehormatan Samkaryanugraha Parasamya Purnakarya Nugraha kepada tiga provinsi terbaik. Sementara untuk kabupaten dan kota terbaik diserahkan langsung oleh gubernur masing-masing.

Dalam sambutannya, SBY menghimbau kepada para pemimpin untuk lebih dekat dengan rakyatnya. Dikatakan SBY, melayani, tidak berarti harus datang dari rumah ke rumah secara perseorangan, tidak berarti harus jalan sana-sini dan memberi uang langsung kepada masing-masing rumah tangga. Meskipun dekat dan menemui langsung rakyat juga penting.

“Bukan, bukan itu,” tegas SBY. “Bagi pemimpin, dekat dan melayani rakyat dapat diwujudkan melalui hati dan pikirannya yang selalu memikirkan nasib dan kesejahteraan rakyatnya melalui kebijakan dan program-program yang prorakyat,” katanya, seperti dilansir dari laman resmi Presiden RI.

Lebih lanjut, presiden asal Pacitan ini juga memastikan kesejahteraan rakyat dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu, membangun dialog, memahami aspirasi, rela berkorban, dan bekerja keras untuk rakyat.

“Semua itu akan terwujud jika pemimpin, apa pun tingkatannya, dapat menjalankan tugas dengan baik. Pemerintah juga bekerja dengan baik, melaksanakan good governance,” tandas SBY.

Lebih lanjut SBY mengungkapkan bahwa dalam lima tahun terakhir sudah banyak yang dicapai pemerintah, meskipun tidak sedikit pula PR yang harus diselesaikan. Namun, SBY memahami bahwa sebagian rakyat tidak sabar dan ingin kemakmuran seketika. Ada yang kurang memahami bahwa pembangunan adalah sebuah proses jangka anjang.

“Sebagai pemimpin, marilah kita curahkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk dapat memenuhi harapan itu. Pemimpin perlu mendidik diri untuk memahami bahwa tak ada jalan pintas dan resep ajaib untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur,” SBY meningatkan.

Presiden juga berharap agar negeri ini tidak pernah kering dengan sosok pemimpin yang punya hati dan cinta rakyat, yang punya visi dan menjalankan misinya, kerja keras untuk memajukan kehidupan bangsa. Tegar, rela berkorban, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan di era masyarakat terbuka (open society) dewasa ini.

“Penganugerahan pagi ini sesungguhnya terkait dengan apa yang saya sampaikan tadi,” ujar SBY. “Saya harap daerah tersebut bisa mempertahankan prestasi dan terus menjadi teladan,” SBY menandaskan.

Dalam kesempatan ini, turut hadir dalam acara ini para menteri KIB II dan gubernur, bupati, dan walikota atau yang mewakili dari 33 provinsi di Indonesia.

Redaktur : Robby Agustav