Akhir tahun 2012, Stok Pangan Pacitan Melimpah

oleh -0 Dilihat

masDwi, Pacitan— Ketersediaan bahan pangan di Kabupaten Pacitan, khususnya beras, jagung, serta ubi kayu, sejauh ini masih relatif aman. Kepala Kantor Ketahanan Pangan setempat, M. Yunus Hariyadi mengatakan, tingkat produksi bahan pangan yang diantaranya meliputi beras, jagung, serta ubi kayu, masih jauh diatas rata-rata konsumsi masyarakat. Meski dia akui, saat ini tak sedikit para petani di Pacitan yang menjual gabahnya ke luar daerah. Fenomena seperti itu, jamak terjadi di Kecamatan Nawangan, Bandar dan Tegalombo.

“Banyak petani yang menjual gabahnya ke luar daerah. Misalnya ke Ponorogo, Solo dan Magetan,” ujarnya, Selasa (18/12).

Kondisi semacam itu, lanjut Yunus, lantaran ulah para tengkulak yang kebanyakan berasal dari Purwantoro, Jateng. Heilda Thauresia Hapsari, Staf Program, Kantor Ketahanan Pangan Pacitan mengatakan, produksi gabah pada tahun 2012 tercatat sebesar 172 ton, atau setara dengan 104.897 ton beras. Sementara konsumsi masyarakat hanya sekitar 46.747 ton/tahun.

“Sehingga konsumsi beras masyarakat rata-rata sekitar 339,73 gram/orang/kapita/hari,” ujar Heilda.

Selain beras, PNS berkacamata minus ini juga menyebut produksi bahan pangan lainnya. Misalnya jagung dengan tingkat produksi sebesar 117.142 ton, dan konsumsi masyarakat sekitar 53,74 ton. Pun ubi kayu yang saat ini tingkat produksinya masih bertengger sekitar 506.571 ton dengan tingkat konsumsi masyarakat sekitar 16.015 ton. “Jadi sebenarnya, menurut data tersebut stok pangan di Pacitan masih sangat surplus,” tuturnya.

Tersedianya stok pangan sangat melimpah tersebut, juga didukung keberadaan lumbung-lumbung padi disejumlah Desa. Eko Hadi S, Kasie Ketersediaan Dan Distribusi Pangan, Kantor Ketahanan Pangan Pacitan menambahkan, saat ini sudah berdiri sebanyak 32 lumbung dengan ketersediaan bahan pangan sekitar 155,816 ton. Dia menyebut, rata-rata setiap lumbung berisikan 6,7 ton gabah.

“Tahun depan direncanakan ada penambahan 4 lumbung, bantuan dari APBD Pemprov Jatim. Lumbung tersebut akan didirikan di Desa Sempu, Kecamatan Nawangan, Desa Pucangombo, Kecamatan Tegalombo, Desa Donorojo, Kecamatan Donorojo, Desa Padi, Kecamatan Tulakan, dan Desa Petungsinarang, Kecamatan Bandar,” jelasnya pada wartawan.

Eko mengakui, dengan ketersediaan sebanyak 32 lumbung tersebut, sebenarnya belum bisa dikatakan ideal. Sebab, seharusnya setiap desa minimal ada satu lumbung. “Jadi kalau di Pacitan ya 171 lumbung. Itu baru bisa dikatakan ideal,” tandasnya.

Source : jurnalberita.com/2012/12/jelang-akhir-tahun-stok-pangan-di-pacitan-melimpah/