Lobi Bupati Aji Tembus Pusat: Kuota Sekolah Rakyat Pacitan Melonjak 100%, Asa Baru Entaskan Kemiskinan

oleh -460 Dilihat
Senyum merekah di wajah anak-anak Pacitan, secerah harapan baru yang diukir melalui pendidikan. Berkat lobi gigih Bupati Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji), kuota Sekolah Rakyat kini melonjak 100%, membuka pintu lebih lebar bagi mereka untuk meraih cita-cita. Langkah nyata untuk mengentaskan kemiskinan dan membangun masa depan Pacitan yang lebih baik. (Foto: Sulthan Munir)

Pacitanku.com, PACITAN – Angin segar berhembus bagi upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Pacitan. Kota kelahiran Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, ini mendapat lampu hijau dari Pemerintah Pusat untuk menggandakan kuota penerimaan calon siswa Sekolah Rakyat.

Kabar menggembirakan ini dikonfirmasi langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Pacitan, Khemal Pandu Pratikna.

Saat ditemui di kantornya, Rabu (4/6/2025), Pandu memaparkan bahwa kuota yang semula hanya mengakomodasi 50 siswa, kini melonjak drastis menjadi 100 siswa.

“Alhamdulillah, ini kabar baik untuk Pacitan. Kuota calon siswa Sekolah Rakyat kita ditambah 100 persen. Dari sebelumnya hanya 50 anak, kini menjadi 100 anak. Artinya, ada penambahan dua kali lipat,” ujar Pandu.

Menurut Pandu, yang juga mengemban amanah sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), lonjakan kuota ini bukanlah hadiah semata.

Ini adalah buah dari kegigihan dan komunikasi intensif yang dilakukan Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji. “Mas Aji,” sapaan akrab Bupati, secara proaktif melobi Pemerintah Pusat demi memperjuangkan akses pendidikan yang lebih luas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di wilayahnya.

“Tentu ini adalah buah dari upaya tak kenal lelah Bupati Pacitan, Mas Aji. Beliau aktif berkoordinasi dan meyakinkan Pemerintah Pusat akan urgensi penambahan kuota ini. Syukurlah, permintaan tersebut dikabulkan dan kini sudah terealisasi,” imbuhnya.

Penambahan kuota Sekolah Rakyat ini menjadi bukti konkret komitmen kuat Bupati Aji dalam memutus mata rantai kemiskinan di Pacitan. Pandu menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci utama, dan Pemerintah Kabupaten bertekad memastikan tidak ada anak yang tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi.

“Bupati sangat serius dalam upaya pengentasan kemiskinan. Beliau ingin memastikan anak-anak dari keluarga pra-sejahtera mendapatkan hak mereka atas pendidikan yang layak, tanpa terbebani masalah biaya,” tegas Pandu.

Lebih lanjut, Pandu menjelaskan mekanisme pengisian kuota tambahan ini.

“Kuota tambahan ini tidak melalui pendaftaran baru, melainkan diambil dari calon siswa yang sebelumnya telah mengikuti serangkaian seleksi ketat. Jadi, mereka adalah peserta yang sudah terverifikasi dan memenuhi kriteria, baik dari aspek akademik, kesehatan, maupun kondisi sosial ekonomi keluarga di lapangan,” jelasnya.

Sementara itu, persiapan infrastruktur pendukung juga terus dikebut. Pemkab Pacitan tengah mempercepat renovasi gedung Balai Diklat yang akan difungsikan sebagai fasilitas belajar mengajar sementara.

“Progres renovasi Balai Diklat sudah mencapai 70 persen. Untuk kebutuhan asrama, kami akan memanfaatkan bangunan eks Panti Werdha Pacitan sembari menunggu pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat rampung,” pungkas Pandu.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.