Pacitanku.com, MAKKAH – Sebanyak 203 jemaah haji asal Kabupaten Pacitan yang tergabung dalam Kloter 55 Embarkasi Surabaya (SUB 55) memantapkan persiapan spiritual mereka dalam sebuah kegiatan pembinaan ibadah intensif.
Bertempat di Musholla Hotel 804, Bright Hotel, Makkah, pada Kamis pagi (22/5/2025) Waktu Arab Saudi (WAS), pembinaan ini menjadi bekal berharga menjelang puncak ibadah haji.
Kegiatan yang berlangsung lebih dari dua jam ini dipandu langsung oleh Tim Bimbingan Ibadah (Bimbad) Sektor 8 dan Konsultan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah, dengan didampingi oleh pembimbing ibadah kloter, Baharuddin, Atmosfer khidmat menyelimuti ruangan, di mana setiap jemaah antusias menyerap ilmu dan nasihat.
Baca juga: Kemenag Pastikan 203 Calon Haji Pacitan Sehat, Termasuk Jemaah Tertua 97 Tahun
KH. Ismail Nur dari Tim Bimbad Sektor 8 dalam tausiyahnya menegaskan bahwa ibadah haji adalah jenjang tertinggi dalam perjalanan spiritual seorang muslim, sebuah tangga menuju derajat hamba Allah SWT yang sejati.
“Ibadah haji itu kenaikan jenjang menuju sukses sebagai hamba Allah. Maka, ujian pasti ada,” ujarnya.
KH Ismail juga mengingatkan bahwa untuk meraih predikat haji mabrur, jemaah harus mampu menahan diri dari rafats (perbuatan tidak senonoh), tidak berdebat, dan tidak berbuat maksiat.
“Ujian juga bisa berupa kondisi maktab yang kurang nyaman dan hal-hal lain yang menguji kesabaran,” tambah KH. Ismail, mengutip laman Kemenag Pacitan.
Senada dengan itu, Syeikh Ahmad Fahmi selaku Konsultan Ibadah Haji Daker Makkah mengajak para jemaah untuk memanfaatkan setiap detik di Tanah Suci dengan memperbanyak amal ibadah.
“Gunakan setiap detik di Tanah Suci untuk ibadah. Waktu di sini sangat berharga dan tidak semua orang mendapat kesempatan ini,” pesannya. Beliau mendorong jemaah untuk mengisi hari-hari dengan shalat sunnah, dzikir, membaca Al-Qur’an, bersedekah, serta saling membantu sesama jemaah.
Kartu Nusuk Sudah di Tangan Jemaah Pacitan
Kabar gembira juga menyelimuti jemaah haji Pacitan. Setelah sempat diliputi kekhawatiran, seluruh jemaah Kloter 55 Embarkasi Surabaya (SUB 55) kini telah menerima kartu Nusuk.
Dokumen vital ini merupakan syarat utama untuk memasuki lokasi-lokasi ibadah utama selama pelaksanaan haji di Arab Saudi.
Kartu Nusuk diserahkan oleh petugas syarikah pada Rabu (21/5/2025) Waktu Arab Saudi (WAS) langsung di tempat tinggal (maktab) masing-masing jemaah. Sebelumnya, distribusi kartu ini memang tidak merata, sehingga menimbulkan sedikit kecemasan di kalangan jemaah Pacitan.
Petugas Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Kloter SUB 55 Baharuddin sekaligus Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Pacitan, mengonfirmasi bahwa saat ini hanya tersisa beberapa orang yang belum menerima secara langsung karena sedang berada di Masjidil Haram saat proses distribusi berlangsung.
Baharuddin menekankan betapa pentingnya kartu Nusuk. Ini adalah identitas resmi yang dikeluarkan oleh otoritas Arab Saudi, berfungsi sebagai tanda pengenal dan izin akses ke sejumlah titik lokasi ibadah yang bersifat terbatas dan sangat diatur, seperti Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), serta Madinah.
Tanpa kartu ini, jemaah tidak akan diizinkan masuk, terutama saat pelaksanaan puncak ibadah haji. Oleh karena itu, kartu Nusuk wajib dibawa oleh setiap jemaah dan tidak boleh diwakilkan.