Pewarta : Sulthan Shalahuddin
Pacitanku.com,PACITAN–Di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda ternak, dokter hewan, Mahendra, memastikan bahwa daging sapi tetap aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan Jurnalis Pacitanku, Sabtu (26/1/2025).
Menurut dokter Mahendra, PMK bukan termasuk kategori penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia.
Oleh karena itu masyarakat tidak perlu khawatir mengonsumsi daging sapi meski wabah PMK tengah terjadi beberapa waktu ini.
“PMK ini tidak berbahaya bagi manusia, jadi daging sapi tetap aman dikonsumsi. Masyarakat perlu memahami bahwa PMK menular melalui limbah atau kotoran dari ternak yang terinfeksi ke ternak yanng lain bukan ke manusia,” jelasnya.
Ia mengingatkan agar proses penyembelihan hewan dilakukan dengan hati-hati, terutama dalam pengelolaan limbah agar tidak menyebar ke ternak warga yang lain.
“Ketika penyembelihan dilakukan, harap memastikan limbahnya tidak mengalir ke peternakan warga lain. Ini untuk mencegah penyebaran virus PMK ke hewan ternak lainnya,” tambah dokter Mahendra.
Pernyataan ini diharapkan dapat memberikan kepastian kepada masyarakat terkait keamanan daging sapi, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan selama wabah PMK berlangsung.
Sebagai informasi data per 20 Januari 2025 menunjukkan jumlah kasus PMK telah menembus angka 1.055, dengan 100 ekor ternak mati dan 63 ekor lainnya terpaksa dipotong paksa.
Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan, Sugeng Santoso, mengimbau para peternak untuk segera melapor jika menemukan indikasi PMK pada ternaknya.
Laporan dapat disampaikan kepada DKPP maupun perangkat desa setempat.
“Segera laporkan kepada kami atau Pak Camat agar bisa cepat tertangani. Dengan penanganan yang cepat, persentase kematian ternak akibat PMK sangat kecil,” tegas Sugeng.
Selain itu, Sugeng juga mengingatkan peternak untuk mewaspadai oknum yang mungkin memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan pribadi.