Pewarta: Sulthan Shalahuddin
Pacitanku.com,PACITAN-Museum & Galeri SBY-ANI tak ingin ketinggalan dalam mendukung energi hijau dengan alih sumber listrik ramah lingkungan.
Momentum ini terwujud dengan kerjasama antara pengelola Museum dan PT PLN (Persero) tentang penggunaan sumber listrik ramah lingkungan atau layangan Renewable Energy Certificate (REC) sebanyak 200 unit atau setara dengan 200 MegaWatt Hour (MWh).
Penyerahan Sertifikat REC dilakukan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur (Jatim) secara langsung kepada Museum & Galeri SBY-ANI di museum pada Sabtu (25/01) pagi.
General Manager PLN UID Jatim, Ahmad Mustaqir, menjelaskan bahwa REC memfasilitasi pengakuan transparan atas penggunaan energi terbarukan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Museum & Galeri SBY-ANI yang menginisiasi penggunaan REC. Ini merupakan kolaborasi penting dalam mendukung upaya menuju Carbon Neutral 2050 sesuai dengan Paris Agreement,” jelasnya.
Penyerahan sertifikat REC ini, mengawali komitmen pengelola Museum dalam mendukung program atau layanan Green Energy as a Service (GEAS).
Sebagai informasi REC adalah penyebutan bagi sertifikat yang digunakan untuk mengklaim konsumsi listrik yang berasal dari sumber EBT, seperti tenaga surya, angin, atau air.
Memiliki REC artinya museum ini tidak hanya sekedar menggunakan sumber listriknya berasal dari energi terbarukan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca.
Menurut Ahmad, penggunaan energi terbarukan dapat memengaruhi perubahan opini masyarakat terhadap perlindungan lingkungan dan perubahan iklim yang semakin mendesak.
Acara penyerahan sertifikat ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 Republik Indonesia yang juga merupakan inisiator dari museum tersebut.

SBY menekankan urgensi keberlanjutan dan dampak krisis iklim yang tengah dihadapi dunia dalam sambutannya.
“Demi selamatnya anak cucu dan bumi, kita harus berkomitmen untuk mencegah bencana melalui energi hijau. Karena sekarang ini dunia telah mengalami perkembangan dan krisis iklim. Kalau (krisi) ini terus berjalan dan kita gagal menuju (visi) Net Zero Emissions (NZE), bumi kita dalam bahaya atau tidak selamat,” katanya
Momentum kerjasama ini juga diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berperan aktif dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan energi terbarukan.
“Bumi yang kita pijak hanya satu, waktu tidak akan terulang. Mari kita bersama-sama mewujudkan masa depan yang layak bagi anak cucu kita melalui konsep ekonomi hijau,” tandas Ahmad.
Melalui langkah ini, Museum & Galeri SBY-ANI tidak hanya dikenal sebagai pusat pendidikan dan sejarah, tetapi juga sebagai pelopor inisiatif energi hijau yang bertujuan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Turut hadir pula dalam acara ini sejumlah pejabat daerah termasuk, Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan, Heru Wiwoho, Ketua DPRD, Arif Setyo Budi (ASB), Kodim 0801, serta Kapolres Pacitan, Agung Nugroho, dan jajaran forkopimda
Selain itu jajaran petinggi PLN mulai Senior Manager Niaga PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Martindar Jalu Respati, Senior Manager Keuangan PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Mukhlas Rowi Arif, Manager PLN UP3 Ponorogo, Suzana Zein, serta sejumlah pihak terkait lainnya.