Pacitanku.com, PACITAN – Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur turut serta dalam menyukseskan program pembangunan rumah swadaya melalui proyek Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Pacitan.
Bentuk menyukseskan program BSPS yang merupakan program dari Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang digelar di Pacitan.
Adapun program magang merdeka ini juga menjadi program dari Dirjen Perumahan Kementerian PUPR.
Koordinator Kabupaten Pacitan Septyan Laksana dalam keterangannya, Jumat (9/6/2023) di Pacitan mengatakan jumlah Penerima bantuan sebanyak 891 yang terdiri dari BSPS Reguler dan BSPS Penanganan Kemiskinan Ekstrim (PKE).
“Dari data tersebut menunjukan bahwa masih banyak keluarga yang belum memiliki rumah layak huni sebagai aspek sasaran dari SDGs yang digaungkan oleh World Bank. Padahal pengaruh pembangunan rumah layak huni sangat besar terutama dalam pencegahan stunting dan ketimpangan sosial ekonomi dalam masyarakat.
Septyan menilai aka nada efek keberlanjutan dari program BSPS ini. Apalagi efek keberlanjutan yang timbul dalam aspek ekonomi masyarakat.
“Seperti menambah lapangan pekerjaan jangka pendek, tingkatkan penjualan toko bangunan, memunculkan kreativitas ibu rumah tangga melalui wirausaha mandiri dengan memanfaatkan RLH-nya, dan jangka panjang terdapat peningkatan nilai atas banguna rumah tersebut,”ujarnya.
Lebih lanjut, Septyan mengungkapkan mahasiswa berperan sebagai pendamping fasilitator pemberdayaan dengan fokus utama BSPS PKE yang diberikan tanggung jawab atas 7 desa.
“Diantaranya Desa Kemuning, Ploso, Pucangombo, Sempu, Tinatar, Padi, dan Kalikuning sebagai desa penanganan kemiskinan ekstrim. Tujuan dari kegiatan ini adalah tercapainya rumah layak huni yang memenuhi standar teknis bangunan yang lengkap dengan sarana, prasarana, dan utilitas umum,”ujarnya.
Septyan menambahkan beberapa indikator yang menjadi sasaran berdasarkan SE Nomor 14/SE/Dr/2022 tentang Petunjuk teknis Penyelenggaraan program Bantuan Pembangunan Rumah Swadaya.
“Adalah ketahanan bangunan, akses minum layak, dan akses sanitasi layak. Tujuan mahasiswa dalam program ini adalah menyatu dan paham bersama sosial masyarakat melalui penyelarasan ilmu dan teori dari latar belakang pendidikan masing-masing,”jelasnya.
Misalnya, kata dia, adalah kegiatan pendampingan administrasi BSPS, rembuk masyarakat penerima bantuan, dan lain sebagainya. Untuk itu, Septyan mengharapkan program magang bersertifikat MBKM dan program BSPS Kementerian PUPR terus memberikan sinergi terhadap pembangunan bumi pertiwi terutama di Kabupaten Pacitan.
“Semoga kedepannya lebih banyak mahasiswa yang ikut andil dalam upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) sebagai salah satu solusi pengentasan kemiskinan,”pungkasnya.
Sebagai informasi, Program BSPS memiliki makna sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas rumah swadaya masyarakat secara layak huni melalui dukungan dana bantuan dengan nominal 20 juta rupiah.
Adapun sasaran dari program ini adalah masyarakat berpengahasilan rendah (MBR) yang memiliki upah dalam satu keluarga maksimal sebesar UMP. Selain itu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi salah satunya adalah kepemilikan atas rumah tersebut dapat dibuktikan dan verifikasi beberapa spesifikasi atas fisik bangunan rumah.
Dalam program ini mahasiswa dibagi dalam beberapa wilayah penempatan dan salah satunya yaitu Kabupaten Pacitan.
Selain itu tujuan dari magang ini sendiri adalah untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang cermat, sigap, berkompetensi, dan bertanggung jawab. Dalam program tersebut fokus utama kegiatannya adalah pembangunan rumah swadaya melalui proyek BSPS.
Di Jawa Timur program magang ini dinaungi oleh Balai P2P Jawa 4 yang terdiri atas berbagai mahasiswa dari universitas baik negeri ataupun swasta. Salah satu universitas dengan mahasiswa berjumlah banyak ikut andil dalam program tersebut adalah UPN Veteran, baik mahasiswa teknik ataupun pemberdayaan.