BMKG Ungkap Penyebab Gempabumi M 6,6 Laut Jawa di Tuban

oleh -15 Dilihat
Rekaman gempa dari BMKG yang terjadi di Tuban pada Jumat (14/4/2023) sore pukul 16.55 WIB. (Foto: Dok Daryono BMKG)

Pacitanku.com, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab terjadinya gempabumi dengan mangnitudo 6,6 yang terjadi pada Jumat (14/4/2023) pukul 16.55 WIB di laut Jawa.

Gempabumi yang terjadi jelang berbuka puasa itu berada tepatnya pada pada koordinat 6,31° Lintang Selatan dan 111,96° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 Km arah Barat laut Kota Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 643 km.

Baca juga: Gempa M 6,6 Guncang Tuban Terasa Hingga Pacitan, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan pers resminya, Jumat malam mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault,”kata Daryono.

Lebih lanjut, Daryono mengatakan dampak gempa bumi dirasakan di sejumlah daerah di Jatim dan Bali.

“Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta dengan skala intensitas V MMI  ataugetaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun di Karangkates, Trenggalek, Gianyar, Tulungagung, Trengalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut, Mataram, dengan skala intensitas IV MMI bbila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah,”jelas dia.

Hasil pemodelan, kata dia, menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami.

Daryono juga mengungkapkan hingga Jumat pukul 17.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan  atau aftershock.

Atas peristiwa ini, Daryono menghimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,”pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.