Gempabumi Susulan M6,5 Terjadi di Laut Jawa Tuban, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

oleh -1143 Dilihat
Gempabumi susulan kembali terjadi di wilayah Laut Jawa pada Jumat (22/3/2024) sore. (Foto: Dok. BMKG)

Pacitanku.com, JAKARTA – Gempabumi susulan kembali terjadi di wilayah laut jawa pada Jumat (22/3/2024) sore. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempabumi tektonik ini terjadi pada Jumat (22/3/2024) sore pukul 15.52 WIB di wilayah laut jawa.

BMG mencatat gempabumi susulan ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,5. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,92° Lintang Selatan, 112,35° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 114 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 12 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulisnya mengatakan gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Daryono mengungkapkan, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di Pulau Bawean dengan intensitas V-VI MMI ( Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang/pajangan terpelanting, terjadi kerusakan ringan ), daerah Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Kabupaten Banjar dengan skala intensitas III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Baca juga: Gempa Magnitudo 6 Guncang Tuban, Terasa Hingga Pacitan dan Trenggalek

“Kemudian daerah Mojokerto, Banjar Baru, Sampit, Banjarmasi, Martapura, Balikpapan, Tanah Grogot, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Semarang dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah,”jelas Daryono.

“Terasa getaran seakan akan truk berlalu), dan daerah Yogyakarta, Kulon Progo, Kebumen, Temanggung, Blitar dan Solo  dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang),”imuhnya.

Daryono mengatakan, berdasarkan laporan dari masyarakat gempabumi ini menimbulkan kerusakan di Pulau Bawean. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

“Gempabumi ini merupakan bagian rangkaian gempabumi Laut Jawa M6,0 yang terjadi pada pukul 11:22:45 WIB. Hingga pukul 16.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 22 (dua puluh dua) aktivitas gempabumi,”jelas Daryono.

Daryono mengatakan kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,”pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.