Kementerian ESDM Pasang Alat Deteksi Dini Longsor di Tiga Titik di Pacitan

oleh -2 Dilihat
FOTO ILUSTRASI: Alat deteksi longsor hasil karya dua dosen Fakultas Teknik UGM, Prof. Dr. Dwikorita Karnawati dan Faisal Fathani, M.T., Ph.D., telah dipasang di beberapa lokasi di Indonesia. (Sumber Foto: pasca.geologi.ugm.ac.id)

Pacitanku.com, PACITAN – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memasang Landslide Early Warning System (LEWS) atau alat yang memberikan peringatan dini akan kejadian tanah longsor di tiga titik di Pacitan.

“Terkait mitigasi bencana geologi 2022 dapat disampaikan bahwa kita sudah melakukan pemasangan Landslide Early Warning System di 3 lokasi di Pacitan,”ujar Plt. Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam siaran persnya, Sabtu (4/2/2023).

Wafid mengatakan, tiga desa yang dipasang 3 alat tersebut yakni, Desa Purworejo Kecamatan Pacitan, Desa Glinggangan Kecamatan Pringkuku dan Desa Sedeng Kecamatan Pacitan.

Lebih lanjut, Wafid mengatakan alat LEWS berisi sensor extensometer (Pergeseran tanah) dan rain gauge (Curah hujan). Sementara data yang dikumpulkan dari Pacitan itu dikirim dari stasiun lapangan ke PVMBG menggunakan konsep Internet of Thing (IoT).

Kegiatan mitigasi lainnya, berupa updating informasi wilayah potensi terjadinya gerakan tanah bulanan yang bisa diakses di http://vsi.esdm.go.id/ dan rekomendasi serta koordinasi lintas Kementrian /Lembaga.

Rekomendasi ini bertujuan untuk mengurangi dampak korban bencana di daerah bencana dan memberikan rekomendasi wilayah relokasi yang aman (Build Back Better and Safer).

Dalam laporan pemantauan kejadian gerakan tanah Tahun 2022, disampaikan bahwa selama tahun 2022 terjadi sebanyak 1.085 kejadian gerakan tanah yang mengakibatkan 208 meninggal dunia, kurang lebih 2.030 mengungsi dan sekitar 2.043 rumah rusak.

“Untuk gerakan tanah laporan pemantauan di tahun 2022 terjadi sebanyak 1.085 kejadian,” terangnya.

Wafid juga menjelaskan, jika sebaran longsor di Indonesia 75% di Pulau Jawa dan jika di lihat dari rerata 3 besar kejadian gerakan tertinggi selama 2022 maka peringkat pertama adalah Provinsi Jawa Tengah dengan 401 kejadian, kedua provinsi Jawa Barat dengan 250 kejadian dan ketiga Jawa Timur dengan 120 kejadian.

No More Posts Available.

No more pages to load.