Update Dampak Erupsi Semeru: 15 Orang Meninggal Dunia, 27 Orang Hilang,1.707 Jiwa Mengungsi

oleh -0 Dilihat
Kondisi dampak erupsi Gunungr Semeru yang terjadi di Lumajang. (Foto: Dok. BPBD Jatim)

Pacitanku.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis update terkini dampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan update terbaru pada Senin (6/12/2021) pukul 11.10 WIB, menyebut ada total 15 orang meninggal dunia atau ada penambahan 2 orang setelah pencarian hari kedua kemarin.

“Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru melaporkan korban meninggal dunia 15 orang Jumlah korban jiwa tersebut berdasarkan data per hari ini, Senin (6/12), pukul 11.10 WIB,”kata Abdul dalam keterangan pers tertulisnya Senin siang.

Lebih lanjut, Abdul mengatakan posko tersebut juga melaporkan jumlah warga yang masih dinyatakan hilang sebanyak 27 orang.

“Namun demikian, pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut. Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru,”jelasnya.

Abdul mengatakan dengan demikian data korban jiwa atau terdampak yang berhasil dihimpun posko, adalah untuk warga terdampak 5.205 jiwa, hilang 27 dan meninggal dunia 15.

“Posko masih memutakhirkan data warga terdampak, dari jumlah mereka yang meninggal dunia, sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro,”ujarnya.

Sementara itu, Abdul juga mengabarkan warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa yang tersebar di 19 titik. “Posko menginformasikan sebaran penyintas sebagai berikut, Kecamatan Pronojiwo terdapat 9 titik pos pengungsian,”kata Abdul.

Abdul mengatakan untuk pos pengungsian berada di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2 serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo.

“Sebaran pos pengungsian di Kecamatan Candiro berada di 6 titik pos pengungsian, antara lain Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), Kantor Camat Candipuro,”jelas dia.

Selain itu, Abdul mengatakan untuk sebaran pos pengungsi di Kecamatan Pasirian sebanyak 4 titik yaitu Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian.

Selain berdampak pada korban jiwa, Abdul mengatakan awan panas guguran juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang.

“Data sementara menyebutkan rumah terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung 38 unit, jembatan putus 1 unit yakni Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan, penghubung antara Lumajang dan Malang,”pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.