Pacitanku.com, DONOROJO – Kecelakaan laut (Laka laut) kembali terjadi di perairan selatan Pacitan. Kali ini peristiwa nahas tersebut terjadi di kawasan wisata Pantai Ngiroboyo, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo pada Ahad (3/10/2021) pagi sekitar pukul 05.30 WIB.
Dua remaja atas nama Bahtiar dan Muhammad Dwi Pahlevi yang berasal dari Makam Haji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah terseret gelombang perairan selatan tersebut. Satu diantaranya atas nama Muhammad Dwi Pahlevi belum ditemukan hingga berita ini ditulis. Sementara Bahtiar berhasil selamat.
Menurut keterangan pengelola wisata Pesona Ngiroboyo, Wildan Nur Swi Harmoko saat dikonfirmasi Pacitanku.com, Senin (4/10/2021) menuturkan kejadian laka laut tersebut berawal saat pada Sabtu (2/10/2021) malam rombongan datang dari Kartasura sengaja ke Pantai Ngiroboyo meski secara resmi kawasan tersebut belum dibuka.
“Kedatangan rombongan tanpa sepengetahuan pengelola, pengelola tidak ada yang tahu, karena pantai masih tutup, datangnya malam minggu jam 10, lalu pagi itu kami ditelepon teman-teman di lapangan, begitu ada kejadian pengunjung terseret ombak,”jelas dia.
Kemudian, setelah dihubungi, Wildan turun ke pantai dan berkomunikasi dengan teman korban terkait kejadian tersebut.
“Saya turun ke Pantai dan komunikasi dengan teman-teman dari pengunjung tersebut, intinya ada rombongan total 25 orang, mengendarai 2 mobil dan 9 sepeda motor, saya tanya, kesininya dia sengaja dengan sendirinya ke Ngiroboyo dan tanpa izin juga,”ungkap dia.
Sebanyak 25 pengunjung tersebut melakukan sejumlah aktivitas sebelum kejadian tersebut terjadi pada Ahad pagi.
Pada Ahad pagi, para pengunjung pantai ini berolahraga, lalu kemudian korban duduk membelakangi pantai, dan tak lama kemudian gelombang menyeret keduanya, yakni Bachtiar dan Muhammad Dwi Pahlevi.
Pada Ahad pagi sekitar pukul 05.30 WIB, kata Wildan, dua pengunjung tersebut terseret gelombang di perairan selatan Pantai Ngiroboyo.
“Ahad pagi kebetulan ombaknya besar, akibatnya dua terseret gelombang, satu selamat (Bachtiar) dan satu (Muhammad Dwi Pahlevi) belum ketemu,”tandasnya.
Atas kejadian itu, Wildan mengharapkan semua masyarakat untuk mematuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah, dimana saat ini Pacitan masih memberlakukan PPKM level 3, sehingga salah satu poinnya tempat wisata belum dibuka.
“Pacitan masih PPKM level 3 menurut Inmendagari nomor 43 kita belum bisa membuka wisata dengan alasan apapun, termasuk nyuwun sewu teman-teman biro, mari kita saling menjaga, kalau ada kejadian (laka laut) seperti ini yang repot kita-kita juga,”pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis, tim relawan gabungan masih berupaya melakukan pencarian korban tenggelam akibat terseret gelombang di perairan Pantai Ngiroboyo tersebut. (red/DP)