Ibas Siap Majukan Pelaku UMKM di Pacitan Hadapi Pemulihan Ekonomi Dampak Pandemi

oleh -1 Dilihat
SOSIALISASI. Ibas saat kegiatan sosialisasi manfaat dan tujuan dari pembentukan program integrasi sinergi ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ultra Mikro. (Foto: Dok/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Ketua Fraksi Partai Demokrat (PD) DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) atau akrab disapa Ibas berkomitmen memajukan para pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) menghadapi pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19.

Hal itu disampaikan Ibas saat kegiatan sosialisasi manfaat dan tujuan dari pembentukan program integrasi sinergi ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ultra Mikro melalui virtual pada Jumat (4/6/2021) di aula Permata Hotel Pacitan.

“Tidak perlu kita saling salah menyalahkan. Justru Kita ini harus yakin, ‘badai pasti berlalu pada saatnya’ Meskipun duka dan luka masih menghantui kita semua, Haqqul Yakin,”kata Ibas.

Ibas yang merupakan anggota komisi VI DPR RI ini berupaya menjawab kebutuhan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekaligus memastikan tingkat kemanfaatan yang akan diterima secara langsung dan berkelanjutan.

“Kita ketahui bahwa jumlah kurang lebih 60 juta orang adalah pelaku UMKM dengan jumlah modal 1 hingga 50 juta dan hanya sekitar kurang dari 20 presen yang tersentuh akses lembaga keuangan formal. Belum lagi masih banyak dari UMKM juga belum tergabung dalam organisasi dan kemitraan,”jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Ibas juga mengaku miris masih masih banyak UMKM atau masyarakat kecil kita dikejar kejar para peminjam online (pinjol), rentenir, dan para peminjam ilegal yang sampai sampai melibatkan debt collector.

“Alhasil, pendapatan mereka menurun dan utang melilit di depan mata, bahkan ekstremnya sampai bangkrut. ‘Nauzubilahminzalik’. Semoga tidak ada yang terjadi di Pacitan,” ucapnya.

Oleh karena itu, Ibas mendorong pelaku UMKM untuk maju ditengah pandemi COVID-19. Setidaknya, kata dia, ada tiga tantangan untuk menuju UMKM maju.

Yang pertama, kaya dia, tantangan akses pembiyaan. Para pelaku UMKM, kata Ibas, perlu kepastian akses pembiayaan sebagai bagian dari inklusi keuangan.

“Selain tentunya KUR (kredit Usama Rakyat) yang sejak era Bapak SBY pun telah ada dan terus ditingkatkan,”tandasnya.

Yang kedua, kata Ibas, tantangan akses pemasaran yang terbatas, dimana pelaku UMKM perlu perluasan akses pasar termasuk keterlibatan dalam organisasi dan kemitraan usaha.

“Ketiga, tantangan pemanfaatan/adopsi teknologi yang minim solusinya, mereka perlu akses sekaligus pelatihan untuk penguatan SDM usaha,”pungkasnya.

Sementara itu, setelah program sosialisasi, Ibas berharap materi yang disampaikan dapat memberikan pemahaman terkait literasi keuangan agar pelaku UMKM lebih mengerti tentang akses pengelolaan kredit usaha cepat (tanpa syarat ruwet), mudah (birokrasinya satu pintu tanpa pungutan liar), murah (bunganya ringan), dan aman.

Dengan sosialisasi melalui virtual  ini, Ibas berupaya menjawab kebutuhan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekaligus memastikan tingkat kemanfaatan yang diterima langsung.

Kegiatan ini dihadiri Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Deputi Bisnis Bondan Suryatmojo mewakili Deputi Bisnis Jatim, Pimpinan Cabang PNM Agus Triyatno, Pimpinan Cabang BRI Yanuar dan Para Peserta UMKM Pacitan. (red)