Pacitanku.com, PACITAN — Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Pacitan, akan berupaya maksimal merealisasikan pengadaan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) seperti yang telah dilakukan enam kabupaten/kota lain di Jatim. Sebab dengan alat tersebut, pelayanan pengurusan administrasi kependudukan (adminduk) bakal lebih cepat.
Kepala Dispendukcapil Pacitan, Supardianto, mengatakan, ia akan berusaha melakukan lobi-lobi dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) dan juga badan anggaran (Banggar) DPRD, agar di perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD Tahun 2020 nanti, bisa masuk skala prioritas kegiatan.
Sekalipun harganya tak terlampau mahal (sekitar Rp 150 juta – Rp 200 juta, Red) namun semua itu perlu mekanisme tata kelola anggaran yang disyaratkan.
“ADM ini merupakan terobosan dari Mendagri dan Gubernur Jatim, ibu Khofifah Indar Parawansa. Sebab memang, dengan adanya alat (ADM) itu, pelayanan pencetakan adminduk bakal lebih cepat. Dan alat ini bisa bekerja 1×24 jam dalam memberikan pelayanan seperti halnya anjungan tunai mandiri (ATM) milik perbankan,” ujar Supardianto, Sabtu (1/2/2020) di Pacitan.
Namun begitu, mantan Kasatpol PP ini belum bisa memastikan kalau alat ADM bisa dimiliki Dispendukcapil Pacitan pada Oktober mendatang.
“Ya kita hanya bisa berusaha meyakinkan pihak-pihak. Utamanya TAPD agar bisa mengalokasikan anggaran untuk pengadaan ADM. Sebab kita sadari, terkadang usulan kita kalah dengan usulan pembangunan infrastruktur,” jelas pejabat eselon IIb ini pada pewarta.
Lebih lanjut, Supardianto menegaskan, selama ini pihaknya sejatinya sudah berbuat maksimal guna memberikan pelayanan pada masyarakat. Terutama bagaimana kepengurusan adminduk itu bisa lebih cepat.
Akan tetapi, harus diakuinya tak sedikit masyarakat yang masih belum puas. Bahkan tak jarang OPD yang dipimpinnya sering kali mendapat hujatan bahkan cacian yang tidak semestinya.
“Kita akan terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. ADM ini yang mungkin akan bisa menjawab semua keluhan masyarakat. Namun sekali lagi saya tegaskan, alat ini juga berbasis data internet,”tambahnya.
Dia mengatakan kondisi kewilayahan di Pacitan, kadang sering mengalami gangguan koneksi data. Ini juga harus dipahami masyarakat sejak awal.
“Sekalipun ada ADM, namun kalau jaringan data internet bermasalah, tentu alat tersebut juga tidak bisa beroperasi,”pungkasnya.
Pewarta: Yuniardi Sutondo
Penyunting: Dwi Purnawan