Pacitanku.com, PACITAN – Kekeringan akibat musim kemarau panjang terus meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan mencatat, setidaknya 45 desa di total 12 kecamatan kini berstatus kering kritis. Dengan adanya data baru tersebut, jumlah desa yang mengalami kekeringan bertambah 14 desa, dimana sebelumnya 31 desa mengalami kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Tri Mudjiharto dalam keterangannya kepada wartawan baru-baru ini menyampaikan bahwa jumlah tersebut akan bertambah seiring masih panjangnya musim kemarau. BPBD pun terus menggencarkan pengiriman air bersih ke titik kekeringan tersebut.
“Jumlah dusun yang telah mendapatkan dropping air bersih sendiri kini mencapai 73, dengan jumlah total kiriman sebanyak 345 tangki, namun diperkirakan terus bertambah sebab masih terdapat 66 desa yang dinyatan berstatus langka terbatas,” papar Tri.
Hingga pertengahan september ini, BPBD Pacitan sendiri telah mengirimkan air bersih ke 41 desa di 11 kecamatan terdampak kekeringan. BPBD sendiri telah menyiapkan 6 kendaraan tangki setiap harinya dan 3 kendaraan milik PDAM untuk melakukan aksi dropping air bersih tersebut.
Semakin banyaknya titik kekeringan tersebut membuat anggaran penanggulangan krisis air bersih bertambah, dari yang semula Rp 150 juta menjadi Rp 350 juta, dimana dana sebesar Rp 200 juta diambilkan dari bantuan APBD Provinsi.
Sementara, Kepala Sie Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Pudjono mengatakan, data terbaru, tiga desa di kecamatan Tegalombo mulai merasakan dampak kekeringan mengajukan permintaan bantuan air bersih. “Titik kekeringan akan terus bertambah, bahkan melebihi tahun lalu dimana tahun 2014 sebanyak 50 desa kekeringan, hal itu dikarenakan musim kemarau diprediksi akan berlangsung cukup lama,”tandasnya. (RAPP002)
Data Kekeringan di Pacitan
Total Desa 166 desa
Kering Kritis 45 desa
Langka Terbatas 66 desa
