Hasil Tangkapan Lobster Turun Dimungkinkan Faktor Cuaca

oleh -0 Dilihat
Bambang Marhaendrawan DKP saat meninjau enanggulangan penangkapan lobster nelayan Pacitan. (Foto : Bambang/IST)
Bambang Marhaendrawan DKP saat meninjau enanggulangan penangkapan lobster nelayan Pacitan. (Foto : Bambang/IST)
Penanggulangan penangkapan lobster nelayan Pacitan. (Foto : Bambang/IST)
Penanggulangan penangkapan lobster nelayan Pacitan. (Foto : Bambang/IST)

Pacitanku.com, PACITAN – Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan melalui Kabid Pengelolaan Sumber Daya Kelautan DKP Pacitan Bambang Marhaendrawan menyebut, menurunnya produksi lobster di perairan Pacitan disebabkan faktor cuaca yang kerap tak menentu.

Sebagaiman diketahui, Permen Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2015 tersebut dikhawatirkan menyebabkan hasil tangkapan lobster nelayan semakin merosot. Catatan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pacitan, sepanjang 2014 lalu produksi hewan laut yang juga biasa disebut udang barong itu hanya menyentuh angka 13,9 ton. Jumlah itu mengalami penurunan hingga 4,3 ton dibandingkan 2013 silam.

‘’Juga dimungkinkan karena memang tidak lagi musim tangkap lobster,’’ katanya, baru – baru ini, dilansir dari Radar Madiun.

Penurunan itu, katanya, terjadi di hampir semua wilayah pesisir pantai sepanjang Desa Sumberejo, Kecamatan Sudimoro, hingga Widoro, Donorojo. Dia menampik merosotnya jumlah produksi lobster itu lantaran terbitnya Permen Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2015. ‘’Bukan karena itu,’’ tegasnya.

Disinggung mengenai Permen no 1 Tahun 2005, DKP mendukung adanya permen tersebut. Bahkan, sebelum pereturan menteri itu terbit, pada 2013 lalu pemkab mengeluarkan perda yang memuat aturan seputar penangkapan lobster. ‘’Ini semata-mata untuk menjaga konservasi laut,’’ tuturnya kepada Jawa Pos Radar Pacitan.

Pemkab tidak mau menutup mata terkait tren penurunan produksi lobster. Salah satu terobosan yang dilakukan ada menyalurkan bantuan keramba untuk budidaya lobster. ‘’Jadi, yang tertangkap oleh nelayan di laut, disimpan sementara di dalam keramba seperti yang telah kami terapkan di beberapa pantai saat ini,’’ jelasnya.

Dia menambahkan, DKP juga getol menyosialisasikan kepada nelayan soal larangan penggunaan pukat dogol. ‘’Kami terus lakukan pendekatan kepada mereka agar paham. Apalagi, ini demi mereka juga, menjaga kelestarian laut,’’ pungkasnya. (her/RAPP002)