Nelayan Pacitan Diminta Bijak Melakukan Penangkapan Ikan

oleh -2 Dilihat
Ilustrasi nelayan di perairan Pacitan. (Foto : Dok.Pacitanku)
Ilustrasi nelayan di perairan Pacitan. (Foto : Dok.Pacitanku)
Ilustrasi nelayan di perairan Pacitan. (Foto : Dok.Pacitanku)
Ilustrasi nelayan di perairan Pacitan. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) meminta kepada para nelayan di perairan Pacitan untuk menggunakan cara – cara yang bijak dalam melakukan penangkapan ikan. Sebab jika melakukan penangkapan hingga menghancurkan ekosistem dan lingkungan laut, dikhawatirkan akan merusak keseimbangan ekosistem laut.

Salah satu yang dikeluhkan adalah maraknya penggunaan potasium dalam aktivitas penangkapan ikan, terutama jenis lobster. Memang, jenis ikan lobster ini sedang digandrungi, terutama harga pasar yang sangat tinggi, sekaligus peluang pemasaran yang luas.

Menurut Kepala Bidang Kabid Pemberdayaan Sumber Daya Kelautan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pacitan, Bambang M, penggunaan potasium dalam aktivitas penangkapan lobster dan ikan inilah yang bisa merusak keseimbangan habitat pantai.

Selain itu, ia menjumpai ada nelayan yang belum patuh dengan Peraturan Daerah (Perda) No. 15 tahun 2011 tentang 2011 tentang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan. Dalam Perda itu, penangkapan lobster untuk diperjualbelikan harus memiliki bobot minimal satu setengah ons.

“Sehingga apabila nelayan melakukan penangkapan lobster secara besar-besaran dan bebas memperjualbelikan tanpa menimbang bobot komoditi laut itu, dikhawatirkan ‘udang raksasa’ di perairan Pacitan akan habis seperti yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat,” katanya, dilansir dari BeritaHeadline, Kamis (11/12/2014).

Bambang pun meminta kepada semua nelayan agar benar – benar menjaga keseimbangan habitat laut. Selain memusnahkan habitat laut, penangkapan ikan dengan cara menyimpang, juga akan menghancurkan potensi sumber daya laut lainnya. Misalnya terumbu karang, bisa hancur akibat penangkapan ikan dengan potasium.

“Nelayan harus melakukan aktifitas penangkapan secara bijak tanpa menghancurkan habitat laut, ini harus dijadikan atensi bagi semua nelayan dan masyarakat,” pungkas Bambang. (YA/RAPP002)