Ombak Besar Laut Wawaran Pacitan Renggut Korban Nelayan Setempat

oleh -0 Dilihat
Laut di Pantai Wawaran. (Foto : Dok Pacitanku)
Laut di Pantai Wawaran. (Foto : Dok Pacitanku)
Laut di Pantai Wawaran. (Foto : Dok Pacitanku)
Laut di Pantai Wawaran. (Foto : Dok Pacitanku)

Pacitanku.com, KEBONAGUNG—Kecelakaan Laut kembali terjadi di kawasan pantai Selatan Pacitan. Kali ini terjadi dan merenggut korban nelayan setempat di Pantai Wawaran, Kebonagung Pacitan. Berdasarkan informasi yang dihmpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Bogini, warga RT/RW 03/XIII Dusun Wawaran, Kebonagung mengalami laka laut tergulung ombak ganas di kawasan laut selatan sekitar pukul 04.30 WIB.

Bogini adalah ayah dari Safri Niko, siswa SMP Negeri 1 Kebonagung yang meninggal dunia 1,5 tahun yang lalu. Hingga berita ini diturunkan, Bogini belum ditemukan keberadaannya.

Diketahui, ketinggian ombak di wilayah perairan Pacitan mencapai 4-5 meter. Karena itu, pencarian korban dilakukan dengan cara menyisir bibir pantai dan bukit karang di kawasan Pantai Wawaran. Jika tubuh korban menyembul ke permukaan air, petugas akan mengevakuasinya dengan perahu karet atau perahu milik nelayan tradisional.

Musibah yang menimpa Bogini terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu Bogini sedang mencari ikan di dekat batu karang bersama nelayan lain, Mispan, 50 tahun, dengan menumpang perahu. Tiba-tiba, ombak besar datang dan menghantam perahu mereka.

Dini hari itu juga, sejumlah nelayan lain serentak melakukan pencarian. Pihak BPBD Pacitan yang mendapat laporan adanya nelayan yang hilang tenggelam juga mengerahkan satu unit perahu karet untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian hingga batu-batu karang yang tersebar di Perairan Wawaran.

Teman Bogini, Mispan yang saat ini kondisinya sudah membaik sejak dievakuasi dari perairan Wawaran menuturkan, kecelakaan terjadi saat mereka berdua mulai memasang jaring di lepas Pantai Wawaran. Saat itu, kata dia, ombak besar tiba-tiba datang dari arah tengah laut dan menghantam perahu yang mereka tumpangi sehingga pecah dan tenggelam. Mispan mengaku tidak mengetahui lagi keberadaan rekannya, Boini. Ia selamat berkat berpegangan pada jerigen kosong yang membuatnya sempat terapung selama kurang lebih dua jam.

Diketahui, tingkat kerawanan di wilayah perairan Pacitan meningkat selama beberapa waktu terakhir. Sebab, ketinggian gelombang mencapai 4-5 meter. Untuk itu, Bambang mengimbau nelayan tidak melaut saat arus dan kecepatan angin tinggi.

Redaktur : Robby