Lewati ke konten
Pacitanku
  •  
  • Pencarian
  • Media Profile
  • Cyber Media Guidelines
    • Privacy Policy
  • Editorial Box
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • Youtube
    • Tiktok
    • Telegram
  • Sorot Nasional
  • Nusantara Kini
  • Lintas Peristiwa
  • Jejak Pemerintahan
  • Jelajah Wisata
  • Jejak Budaya
  • Jejak Komunitas
  • Kabar Arena
    • Roda Otomotif
    • Bola Mania
    • Voli Nation
  • Duit & Bisnis
  • Jagat Rasa
  • Kisah Inspiratif
  • Lensa Sejarah
  • Mimbar Pesantren
  • Sorot Desa
  • Parlemen Bicara
  • Suara Demokrasi
Beranda » Cakrawala Ilmu » Psikolog Pacitan: Keluarga Memiliki Peran Paling Utama dalam Pembentukan Mental Karakter Anak

Psikolog Pacitan: Keluarga Memiliki Peran Paling Utama dalam Pembentukan Mental Karakter Anak

15 September 202215 September 2022oleh Pacitanku-16 Dilihat
oleh Pacitanku
Psikolog dari Netara rumah Psikologi Pacitan, Ni Made Ayu Diyah Rinawardani saat menjadi narasumber Podcast Kertas Kosong Pacitanku beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. Pacitanku TV)

Pacitanku.com, PACITAN – Angka kasus bunuh diri di Pacitan selama setidaknya beberapa tahun terakhir cukup mengagetkan. Berdasarkan data dari Polres Pacitan, tahun 2020 terjadi 7 kasus bunuh diri, sedangkan tahun 2021 di Pacitan terjadi 24 kasus bunuh diri.

Dan pada tahun 2022 ini, yang cukup mengagetkan adalah pada bulan Juli lalu terjadi 3 kasus bunuh diri dalam waktu sepekan dengan berbagai alasan. Kondisi ini tentu menjadi warning untuk semua pihak, baik masyarakat, pemerhati sosial dan juga Pemerintah.

Close Ads X

Masih dalam rangka peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia atau disebut World Suicide Prevention Day, tepatnya 10 September 2022, beberapa waktu lalu Pacitanku TV (Pacitanku Grup) berbincang dengan psikolog asal Pacitan, Ni Made Ayu Diyah Rinawardani dalam program Podcast Kertas Kosong.

Lalu bagaimana psikolog dari Rumah Psikologi Netara ini memberikan pandangannya terkait kasus bunuh diri?

Menurut perempuan yang akrab disapa Made ini mengungkapkan setiap orang pasti akan mengalami berbagai macam masalah. Namun yang membedakannya bagaimana cara membedakannya adalah cara menyelesaikannya.

“Hampir semua mengalami lah, muda, tua, anak kecil, anak kecil, semua punya masalah, tapi kekuatan atau kemampuan dia menyelesaikan masalah itu ini yang harus menjadi perhatian kita, kenapa kok yang satunya masalahnya berat tapi masih bisa bertahan, tapi kok ada yang sekilas cuma masalah sepele, sampai bunuh diri, itu menjadi perhatian kita,”jelasnya.

Lebih lanjut, Made mengungkapkan kasus bunuh diri yang terjadi bisa terjadi karena mungkin latar belakang dari keluarga, dalam lingkungan rumah ini yang membuat tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Close Ads X

“Jadi bisa jadi dengan karakter dia ini dianggap lemah, karena tidak mampu menyelesaikan permasalahan, sebenarnya kita sebagai manusia kodrat kita, insting kita sakit aja bagaimana carane golek obat, kenapa dia memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Ini kan menjadi tidak wajar, dan tidak terlepas dari lingkungan, keluarga, atau karakter orang itu sendiri kemudian lingkungan teman sebayanya itu menjadi pertimbangan alasan melakukan bunuh diri,”paparnya.

Terkait dengan ketidakwajaran dalam kondisi seseorang, misalkan sekilas fisiknya bagus tetapi ternyata memiliki gangguan mental dan bahkan memilih melakukan aksi bunuh diri, Made mengungkapkan secara medis kondisi itu memang itu sangat mungkin terjadi.

“Jadi gangguan mental itu bisa menyerang siapapun, cuma yang membedakan adalah karakter orang itu tertutupnya seperti apa sehingga dia mudah kena tekanan, sehingga gangguan mental itu sangat rentan gampang sekali masuk ke individu sendiri. Jadi ada banyak karakter rentan sekali untuk gangguan itu sangat mungkin. Dan itu banyak faktor yang mempengaruhi mental seseorang,”jelas Made.

Lebih lanjut, Made mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi mental seseorang adalah pola asuh orang tua.

“Bagaimana orang tua membiasakan anak dalam keluarga, misal anak terlalu dimanja, setiap anak ada masalah orang tuanya maju, ini akan mengakibatkan anak tidak biasa menerima tekanan, sehingga akhirnya begitu menerima tekanan dan tidak bisa meminta bantuan siapapun, pikirannya ya bunuh diri itu jadi penyelesaian menurut dia. Sedangkan sebenarnya tidak harus begitu, ketika ada tekanan masuk, bagaimana ini harus minta bantuan orang, sehingga pola asuh dari orang tua sangat mempengaruhi,”ungkap dia.

Di sisi lain, imbuh dia, jika ada orang tua yang justru keras mengekang, maka anak tidak bisa mengeluarkan apa yang ada di dalam diri.

“Aku takut sama orang tua, nanti kalau cerita takut dimarahi orang tua, jadi akhirnya anak ini tidak tahu harus cerita ke siapa, sedangkan kalau cerita ke temannya ya kalau ini aib malah menyebar kemana-mana itu, kondisi ini  juga bisa membahayakan mental,”tandas dia.

Sehingga, peran orang tua dalam membangun karakter dan mental anak, imbuh Made, adalah dengan orang tua bisa memberikan pemahaman. Kemudian juga, imbuh dia, lingkungan itu memerikan support harus bagaimana untuk memperbaiki permasalahan tanpa melakukan aksi bunuh diri.

“Jadi penguat mental seseorang itu di dalam rumah. Dengan mengontrol kegiatan anak, mainnya anak kemana saja, keluarga yang bisa mengontrol, keluarga itu yang paling utama dalam pembentukan karakter anak,”pungkasnya.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

Ditag Bunuh Diri Kasus Bunuh Diri Mental Karakter Anak Ni Made Ayu Diyah Rinawardani Psikologo
oleh Pacitanku
Penulis: Dwi Purnawan
  • Ikuti Kami Pada

Navigasi pos

Pos sebelumnya Damhudi Terpilih Jadi Ketua HNSI Pacitan, Wabup Gagarin Harapkan Mampu Wadahi Aspirasi Nelayan
Pos berikutnya Diduga Korsleting, Minibus Livina Terbakar di Tanjakan Mloko Pacitan
@pacitankucom Ngonten bareng Mbah Katimun @edy.dekor yang jadi artisnya Tiktok ini luur. Simak keseruannya saat kak @resiwulandari17 dan kak @zahzah_2 ke rumah beliau di Sembowo Land. Memang Mbah Katimun orangnya ramah dengan bahasa dialek Pacitan yang khas. Ada yang terngiang-ngiang kata-kata beliau yang lucu luur? #MbahKatimun #KontenViral #PacitankuTV #pacitanku ♬ suara asli – pacitanku

Warta Terkini

  • Revolusi Sampah di Jantung Kota: Ratusan Warga Gotong Royong Bersihkan Sungai Cuwik P…
    6 Juni 2025
  • Revolusi Senyap di “Amazon” Pacitan: Era Baru Wisata Air Ramah Lingkungan…
    6 Juni 2025
  • Malam Sempurna di GBK: Tumbangkan China, Timnas Indonesia Kunci Tiket Putaran Keempat…
    6 Juni 2025
  • Bupati Pacitan Pimpin Aksi Bersih Sungai Cuwik dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup Sed…
    5 Juni 2025
  • Wabup Gagarin Panen Raya Jagung Organik di Gegeran, Dukung Kemandirian Pangan Nasiona…
    5 Juni 2025
  • Idul Adha 1446 H: Bupati Pacitan Sumbang 1 Ekor Sapi dan 12 Ekor Kambing
    5 Juni 2025
  • STKIP PGRI Pacitan Gemilang di Pomprov Jatim 2025, Borong Dua Perak dan Satu Perunggu
    5 Juni 2025
  • Lobi Bupati Aji Tembus Pusat: Kuota Sekolah Rakyat Pacitan Melonjak 100%, Asa Baru En…
    5 Juni 2025
  • Bupati Aji Buka Konferensi PGRI Pacitan, Ajak Bersinergi Wujudkan Generasi Emas
    4 Juni 2025
  • Gejolak Harga Kelapa di Tulakan, Pedagang Lokal Bertahan dengan Margin Tipis
    4 Juni 2025

Pemerintahan

  • Bupati Pacitan Pimpin Aksi Bersih Sungai Cuwik dalam Rangka Hari Lingkungan Hidu…
    5 Juni 2025
  • Wabup Gagarin Panen Raya Jagung Organik di Gegeran, Dukung Kemandirian Pangan Na…
    5 Juni 2025
  • Bupati Aji Buka Konferensi PGRI Pacitan, Ajak Bersinergi Wujudkan Generasi Emas
    4 Juni 2025
  • Wabup Gagarin di Harlah Pancasila: Keberagaman Anugerah, Pancasila Jembatan Peme…
    2 Juni 2025
  • Peringati Harlah Pancasila, Bupati Pacitan Ajak Jadikan Pancasila Rumah Besar Ke…
    2 Juni 2025

Lintas Peristiwa

  • Idul Adha 1446 H: Bupati Pacitan Sumbang 1 Ekor Sapi dan 12 Ekor Kambing
    5 Juni 2025
  • Viral! Detik-Detik Pria Diduga Pencuri Tas Pengunjung RSUD Pacitan Saat Salat Su…
    2 Juni 2025
  • Kapus Ngadirojo Ungkap Kondisi Terkini 7 Korban Amuk Sabit: 6 Dirujuk ke RS, 1 R…
    29 Mei 2025
  • Pelaku Pembacokan 7 Warga Ngadirojo Idap Epilepsi Sejak 2018, Kini Terindikasi G…
    29 Mei 2025

Pencarian Populer

  • Pacitan
  • Berita Pacitan Hari ini
  • Pacitanku
  • Video
  • Indartato
  • Bupati Pacitan
  • Pilbup Pacitan
  • Pemkab Pacitan
  • COVID-19
  • Indrata Nur Bayuaji
© PT Pacitanku Digital Media 2023
  • Tata Cara Pasang Iklan
  • Cyber Media Guidelines

Pacitanku Digital Media

Pacitanku Networks