Pacitanku.com, PRINGKUKU – Inovasi tak pernah padam di kalangan UMKM Indonesia.
Aziz Pratoko, seorang pengusaha kreatif dari Pringkuku, Pacitan, berhasil menyulap biji pisang liar menjadi kerajinan tangan unik yang bernilai ekonomi.
Kisah ini bermula pada tahun 2020, saat Aziz menemukan pisang unik di Pacitan.
Setelah riset, ia mendapati pisang itu mirip dengan Pisang Sunan Bonang dari Tuban, namun hanya tumbuh dari biji.
Warga setempat menyebutnya Pisang Pidak.
Berbeda dari biji pisang biasa, biji Pisang Pidak berukuran besar dan keras.
Aziz melihat potensi tersembunyi, lalu mengolahnya menjadi gelang, tasbih, gantungan kunci, dan kalung yang menarik perhatian.
“Awalnya iseng, tapi ternyata banyak yang suka,”kata Aziz, saat diwawancarai Pacitanku, Senin (24/2/2025).
Pemasaran dilakukan secara digital melalui Facebook, WhatsApp, Shoopee serta Tokopedia.
Aziz mengungkapkan penjualan produknya melonjak drastis menjelang Ramadan, dengan pesanan datang dari pondok pesantren dan reseller.
“Pemasaran digital membawa keuntungan besar bagi UMKM, asalkan strategi yang diterapkan tepat sasaran,”ujarnya.
Dengan memanfaatkan platform digital, produk alami seperti kerajinan biji pisang ini bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Inovasi Aziz Pratoko membuktikan bahwa potensi lokal, jika dikembangkan dengan kreativitas, dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, sekaligus melestarikan kekayaan alam Pacitan.
“Tantangan pasti ada, terutama persaingan harga,” ungkap Aziz, mengakui bahwa popularitas produknya menarik perhatian kompetitor.