Pacitanku.com, NGADIROJO – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pacitan memprediksi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti ternak di wilayah tersebut akan mencapai puncaknya pada akhir Januari hingga awal Februari 2025.
“Perlu kami sampaikan, prediksi puncak wabah PMK terjadi di akhir Januari sampai awal Februari 2025 sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan,”kata Kepala DKPP Pacitan, Sugeng Santoso, di sela kegiatan “Gebrak Bersih Kandang” yang digelar di Kecamatan Ngadirojo, Kamis (16/1/2025).
Baca juga: Pacitan Digelontor 7.000 Dosis Vaksin PMK, Antisipasi Wabah yang Serang 1.006 Ternak
Berdasarkan data DKPP Pacitan per Rabu (15/1/2025), tercatat 1.006 kasus PMK dengan rincian 836 ekor masih sakit, 69 ekor mati, 57 ekor dipotong paksa, dan 44 ekor dinyatakan sembuh.
Menyikapi prediksi tersebut, Sugeng meminta petugas lapangan dan pendamping kesehatan hewan untuk mengintensifkan kunjungan ke kandang-kandang ternak.
“Kepada petugas lapangan, mohon ditingkatkan intensitas kunjungannya. Apabila terjadi kasus, segera ditangani,”tegasnya.
Sugeng juga menekankan pentingnya edukasi penanganan PMK kepada masyarakat.
“Perlu diedukasi bahwa tidak semua orang boleh masuk kandang. Manusia bisa menularkan PMK, meskipun PMK pada hewan tidak menular ke manusia. Jika ada kasus PMK, hewan ternak harus segera dikarantina. Selain itu, pemilik ternak harus segera melakukan sterilisasi kandang sebelum memberi pakan,”jelasnya.
Lebih lanjut, Sugeng mengapresiasi kerjasama lintas sektor dalam penanganan PMK yang kembali merebak di Pacitan.
“Penanganan PMK tidak bisa sendiri, kita harus bersinergi dengan pihak terkait,” pungkasnya.
DKPP Pacitan terus berupaya menekan penyebaran PMK melalui berbagai langkah, seperti vaksinasi, pengobatan, dan sosialisasi pentingnya biosekuriti kepada peternak.