Pewarta : Sudarsono
Pacitanku.com, NGADIROJO– Pemerintah Desa (Pemdes) Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, melakukan upaya nyata dalam mengatasi abrasi yang melanda kawasan wisata desa mereka secara mandiri. Kepala Desa Sidomulyo, Agus Sugianto, dalam wawancara, menjelaskan langkah-langkah strategis yang telah diambil setelah bencana abrasi besar yang terjadi pada tahun 2022.
Abrasi tersebut mengakibatkan kerusakan pada sarana dan prasarana desa, termasuk hilangnya hektaran lahan yang sebelumnya dipenuhi pohon cemara, ruko, dan jogging track. Kondisi tersebut mendorong Pemdes Sidomulyo untuk berkoordinasi dengan dinas terkait. Namun, menyadari banyaknya desa yang juga ditangani pihak terkait membuat pihak desa sidomulyo untuk bertindak mandiri.
“Kami berupaya sekuat tenaga, menggandeng yayasan Dompet Dhuafa untuk membantu penanganan abrasi ini,” ujar Agus.
Salah satu program Dompet Dhuafa yang diaplikasikan adalah pembuatan buis beton. Buis beton ini dirancang untuk mengalihkan arus air yang sebelumnya lurus ke laut menjadi berbelok ke kanan. Upaya ini berhasil mengurangi abrasi yang sebelumnya mengancam area wisata desa.
Wisata Sidomulyo, yang dikelola oleh BUMDes, menjadi sumber pendapatan desa (PADes) sehingga dapat digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan masyarakat.
“Alhamdulillah, berkat pengelolaan yang baik, BUMDes Sidomulyo berhasil meraih prestasi sebagai Juara Harapan 1 tingkat Jawa Timur di Surabaya pada tahun 2023,” tambah Agus.
Selain prestasi tersebut, BUMDes juga aktif memberikan pelatihan-pelatihan kepada anggotanya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas Desa.
Adanya semangat dan kerja sama membuat Desa Sidomulyo kini terus berupaya memperkuat kawasan wisata mereka agar tetap menjadi destinasi yang menarik sekaligus mampu bertahan dari ancaman bencana di masa depan