Pacitanku.com, PACITAN – Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pacitan bekerja sama dengan CV Temon Agro Lestari telah mengembangkan sebuah aplikasi inovatif dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk gula aren asli Pacitan dan memperluas pasar ekspor.
Aplikasi ini diluncurkan pada hari ini, Selasa, 22 Oktober 2024, dalam sebuah acara serah terima sekaligus pelatihan bagi para petani gula aren.
Ketua tim aplikasi inovatif AKN Pacitan Berlian Juliarta Martin Putra menjelaskan bahwa dengan adanya aplikasi ini, dapat melakukan pelacakan produk dari hulu ke hilir sehingga membuat konsumen akan semakin percaya terhadap kualitas produk Gula Aren Temon.
“Aplikasi ini juga diharapkan dapat mempermudah CV Temon Agro Lestari dalam mengakses pasar global dan meningkatkan pendapatan mereka,”kata pria yang akrab disapa Berlian ini, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/11/2024) di Pacitan.
Lebih lanjut, dia mengatakan tim pemberdayaan masyarakat pemula terdiri dari Berlian Juliarta Martin Putra sebagai Ketua Tim, yang beranggotakan Anwar Fu’adi dan Dwi Ariani Finda Yuniarti serta mahasiswa yakni Ikmal Farikh dan Muhamad Adji Prabowo dari Prodi Pemeliharaan Komputer dan Jaringan.
Berlian mengatakan aplikasi ini merupakan hasil dari program Pemberdayaan Masyarakat Pemula AKN Pacitan yang didanai oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2024.
“Tujuan utama dari pengembangan aplikasi ini adalah untuk mendukung sertifikasi organik gula aren asli Pacitan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal,”ujar dia.
Lebih lanjut, Berlian mengatakan bulan November ini CV Temon Agro Lestari mengagendakan untuk melaksanakan sertifikasi organik berdasarkan standar Eropa, Amerika Serikat (USDA-NOP), Jepang (JAS) dan tentunya juga SNI.
Ketatnya proses sertifikasi organik ini mensyaratkan adanya ketertelusuran produk yang akan di sertifikasi organik dari hulu hingga ke hilir.
“Guna mendukung semangat CV Temon Agro Lestari agar bisa lulus sertifikasi organik untuk bisa memperluas potensi ekspor ke Eropa, Amerika dan Jepang, maka dikembangkanlah aplikasi oleh kolaborasi dosen dan mahasiswa AKN Pacitan untuk penelusuran produk Gula Aren Temon yang merupakan produk asli Pacitan dan sudah jadi warisan turun-temurun masyarakat Desa Temon, Arjosari dalam membuat gula berkualitas premium,”jelasnya.
Fitur unggulan aplikasi
Berlian mengatakan dengan pengembangan Desa Devisa dengan produktivitas gula aren yang bisa diterima oleh banyak negara.
“Fitur Unggulan Aplikasi adalah Pelacakan Produk dari Hulu ke Hilir, diamna Konsumen dapat memindai QR Code yang tertera pada kemasan produk gula aren untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai informasi produk dan asal usul bahan baku, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pembeli,”ujar dia.
Selain itu, kata Berlian, fitur lainnya adalah Manajemen Lahan Aren. Dimana, kata Berlian CV Temon dapat mengelola data lahan aren milik kelompok tani mulai dari luas lahan, produktivitas pohon, letak lahan, pemilik, stok bahan baku.
“Juga transaksi pembelian dan produksi, Dimana aplikasi ini memfasilitasi transaksi antara petani dan CV Temon Agro Lestari, sehingga proses pembelian menjadi lebih efisien dan efektif,”tandas dia.
Tak hanya itu, Berlian mengatakan fitur lainnya adalah transaksi produksi sehingga dapat dicatat asal bahan baku yang digunakan, kode SKU untuk transaksi produksi tersebut, expired produk dan QRCode yang digenarate untuk SKU produksi tersebut.
“Peningkatan Kualitas Produk, sehingga Dengan data yang terintegrasi dalam aplikasi, CV Temon dapat lebih mudah mengontrol kualitas produk gula aren mereka dan memastikan memenuhi standar sertifikasi organik,”paparnya.
Adapun manfaat bagi CV Agro Temon Lestari adalah Mendukung CV Temon Agro Lestari memiliki akses pasar yang lebih luas, meningkatkan kualitas, dan memperoleh pengetahuan tentang teknologi informasi.
“Untuk konsumen, aplikasi ini bermafaat mendapatkan produk gula aren organik dengan kualitas terjamin dan informasi yang transparan,”pungkasnya.
Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.
