Pacitanku.com, PACITAN – Festival Ronthek Pacitan (FRP) 2024 yang pekan lalu digelar ternyata belum membuat para pelaku usaha sektor pariwisata tersenyum lebar.
Sektor perhotelan misalnya. Sebab, event tahunan yang masuk 110 daftar Kharisma Even Nusantara (KEN) tersebut belum mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan secara signifikan.
Buktinya, tingkat hunian atau okupansi hotel yang tercatat tidak terkeret secara signifikan.
Baca juga: Hasil Lengkap Festival Ronthek Pacitan 2024: Punung Raih Penyaji Terbaik
Catatan dari Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pacitan, okupansi tidak ada peningkatan signifikan sejak FRP dimulai. Rata-rata masih berada di bawah 50 persen.
Angka ini terpaut sangat jauh jika dibandingkan dengan kunjungan Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Pacitan yang rata-rata meningkatkan okupansi hingga mencapai angka 90 Persen.
‘’Dampaknya (FRP) tidak seberapa,’’kata Suhendi, salah seorang manajer hotel di Pacitan dikutip dari Radar Madiun, Senin (22/7/2024) di Pacitan.
Suhendi menduga, wisatawan luar daerah memilih menonton secara daring di live streaming melalui kanal YouTube yang disediakan.
Terlebih saat ini hampir semua daerah sedang dilanda fenomena suhu dingin atau bedhidhing, termasuk Pacitan. Sehingga membuat banyak orang mager.
‘’Jadi lebih memilih nonton dari rumah atau daring lewat live streaming,’’ sambungnya.
Sementara, Ketua PHRI Pacitan Chrismilia Natalia mengamini kondisi tersebut. Menurutnya, event yang menampilkan ratusan seniman ini belum mampu memberikan dampak signifikan terhadap okupansi hotel di Pacitan.
Pun, masih kalah jika dibandingkan liburan sekolah lalu yang mencapai 60-70 persen. Sehingga FRP belum berdampak langsung pada kunjungan wisatawan luar daerah ke Kota 1001 Gua.
‘’Tidak berdampak signifikan, yang menginap hanya tamu undangan,’’ jelasnya.
Terpisah, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengapresiasi sekaligus mengkritisi pelaksanaan FRP 2024 ini.
Menurut dia, karena berulang kali ada perubahan jadwal, membuat 15 peserta dari luar daerah yang sebelumnya sempat masuk list, jadi gagal tampil.
Pasalnya para peserta tersebut harus menyesuaikan dengan jadwal yang baru, dan ternyata tidak menemukan kecocokan. Sebagaimana diketahui, dalam rilis awal, FRP 2024 dijadwalkan digelar tanggal 5-7 Juli 2024.
‘’Mungkin tahun depan bisa lebih matang persiapannya, juga lebih banyak pesertanya agar memberikan warna baru pada kesenian ronthek Pacitan,”paparnya.
Sebagai informasi, festival Ronthek yang kembali masuk Karisma Event Nusantara (KEN) tahun ini berlangsung semarak. Menghadirkan 20 tim Ronthek, pada akhirnya Ngadirojo dan Punung panen penghargaan.
Pada tahun ini, penyelenggaraan festival Ronthek Pacitan memang sedikit lebih berbeda dibanding tahun sebelumnya.
Jika tahun sebelumnya yang hanya menampilkan perwakilan kecamatan, pada tahun ini para peserta juga bertambah dari instansi pendidikan dan komunitas organisasi masyarakat. Hal itu membuat total peserta tahun ini bertambah.
Jika tahun 2023 lalu jumlah peserta hanya 12 dan digelar hanya dua hari, maka pada tahun ini jumlah peserta festival ronthek Pacitan berjumlah 20 peserta dengan durasi tampilan 3 hari.
Festival Ronthek Pacitan tahun ini total 800 peserta yang terdiri dari seniman lokal, luar daerah, mancanegara dan juga berbagai komunitas.
Adapun special performance yang tampil adalah Etno Ensemble Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Calung Kontemporer Arang Suwung Banyumasan, dan Trunthung Sanggar Dom Sunthil Merbabu Magelang.
Video Keren, Turis Amrik Jauh-jauh ke Pacitan Ingin Lihat Ronthek