Target PAD Pariwisata di Pacitan Semester I Tahun 2024 tak Capai Target

oleh -170 Dilihat
Keindahan Pantai Bercak Pringkuku Pacitan. (Foto: Dok. Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pariwisata pada semester 1 ini ternyata belum mencapai target. Bahkan belum menyentuh angka 50 persen dari yang diharapkan.

“Yang belum mencapai target 50 persen ada di kunjungan wisatawan. Semoga enam bulan berikutnya target bisa tercapai,”kata Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Pacitan (BKD) Pacitan Daryono, baru-baru ini.

Dikutip dari laman Times Indonesia, Daryono menekankan bahwa untuk meningkatkan retribusi pariwisata, harus tersedia fasilitas yang memadai dan memuaskan bagi wisatawan.

“Kalau ingin retribusi bertambah, kunci utamanya fasilitas yang disediakan itu harus betul-betul (dipastikan) bisa diminati wisatawan. Sehingga mereka puas,”jelas dia.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) itu juga menyebut aspek penting pentingnya yaitu pelayanan yang baik dalam menarik minat wisatawan.

“(kunci lain) pelayanannya harus baik,”tambahnya.

Di lain sisi, pendapatan daerah dari sektor pajak menunjukkan tren yang stabil dengan kontribusi tertinggi dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Untuk pendapatan pajak non-BB dihitung berdasarkan potensinya, dan pada semester pertama tahun ini sudah dilaporkan. Daryono juga menekankan pentingnya sosialisasi pajak kepada masyarakat untuk memaksimalkan potensi pendapatan daerah.

“(Paling tinggi) tetap dari PBB. Pajak on the track. Kita dorong masyarakat harus jujur saat  menyampaikan potensi pajaknya, serta membayar tepat waktu ” kata Daryono.

BKD Pacitan pun terus menggali potensi PAD, karena masih rendahnya pendapatan asli daerah.

“Kami terus menggali potensi untuk PAD. Karena (PAD) kita masih kecil, sehingga berusaha terus menggali potensi yang ada,” katanya.

Jika mengacu pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pacitan, menunjukkan bahwa total pendapatan daerah mengalami fluktuasi selama beberapa tahun terakhir.

Mulai tahun 2020 misalnya, total pendapatan tercatat sebesar Rp 1,624 triliun, meningkat menjadi Rp 1,695 triliun pada tahun 2021.

Namun, pada tahun 2022, pendapatan turun menjadi Rp 1,656 triliun sebelum kembali naik menjadi Rp 1,709 triliun pada tahun 2023.

Pada tahun 2020, PAD mencapai Rp 168,459 miliar, meningkat menjadi Rp 211,689 miliar pada tahun 2021.

Namun, pada tahun 2022, PAD turun menjadi Rp 165,244 miliar sebelum kembali meningkat menjadi Rp 213,300 miliar pada tahun 2023. Artinya, mayoritas pendapatan daerah masih dari APBN alias dana dari pusat.

Sebagaimana diketahui, target PAD Pacitan dari sektor pariwisata tahun 2023 juga tidak tercapai. Jumlah kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Dari target Rp 12,55 miliar, realisasi PAD sektor pariwisata hanya mencapai angka Rp 9,6 miliar, meleset Rp 3,1 miliar dari target. Dengan jumlah wisatawan di angka 1,2 juta kunjungan

Sementara pada tahun 2022, PAD sektor pariwisata terealisasi sebesar Rp 11,2 miliar dengan 1,5 juta wisatawan yang mengunjungi kurang lebih 24 destinasi wisata di Pacitan. Artinya ada penurunan sekitar 300 ribu kunjungan wisatawan.

Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Pacitan, Turmudi menyebutkan bahwa meskipun target tahun 2023 meleset, pihaknya tetap optimistis dengan menaikkan target PAD sektor pariwisata tahun 2024 menjadi Rp 12,9 miliar.

“Tahun ini optimistis tercapai,” harapnya.

Video Hidden Gem Pantai Wonocaki Ngadirojo, Tempat Asyik Menikmati Lembayung Senja

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.