Pacitanku.com, PACITAN – Agenda seni budaya Festival Ronthek Pacitan kembali digelar. Pada edisi tahun ini, festival yang kembali masuk event nasional Kharisma Event Nusantara (KEN) itu diselenggarakan sejak Senin (15/7/2024) sampai dengan Rabu (17/7/2024) di kawasan alun-alun Pacitan.
Berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya menampilkan perwakilan kecamatan, pada tahun ini para peserta juga bertambah dari instansi pendidikan dan komunitas organisasi masyarakat. Hal itu membuat total peserta tahun ini bertambah.
Jika tahun 2023 lalu jumlah peserta hanya 12 dan digelar hanya dua hari, maka pada tahun ini jumlah peserta festival ronthek Pacitan berjumlah 20 peserta dengan durasi tampilan 3 hari.
Tidak hanya itu, tampilan ini diprediksi akan diikuti total 800 peserta yang terdiri dari seniman lokal, luar daerah, mancanegara dan juga berbagai komunitas.
Adapun special performance yang direncanakan tampil adalah Etno Ensemble Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Calung Kontempore Arang Suwung Banyumasan, dan Trunthung Sanggar Dom Sunthil Merbabu Magelang.
Selain agenda utama pentas atau pertunjukan, Pemkab juga menyediakan event pendukung seperti pasar Krempyeng yang berisikan produk-produk masyarakat Pacitan di sekitar area venue utama.
Pemkab Pacitan sendiri menargetkan kunjungan wisatawan festival ronthek Pacitan tahun ini mencapai 30 ribu kunjungan.
Kepala DInas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Pacitan Turmudi dirinya optimistis dengan berbagai hiburan dan acara pendamping tersebut, akan mampu menarik minat wisatawan ke Pacitan.
“Kami yakin dengan berbagai hiburan yang sudah kami siapkan dan tawarkan, festival ini akan mampu menarik minat wisatawan dari berbagai daerah serta tentunya masyarakat lokal itu sendiri,”kata Turmudi.
Turmudi mengatakan dengan tampilan yang begitu gemerlap, melibatkan banyak komunitas dan dengan durasi yang lebih panjang, pihaknya menghabiskan dana sekitar Rp 400 juta.
“Agenda rutin tahunan ini dibiayai dari dua sumber, Disparbudpora menyiapkan Rp 300 juta, sementara Kemenparekraf Rp 100 juta. Jadi, total sekitar Rp 400 juta,”jelas dia.