Pacitanku.com, PACITAN – Sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) APBD Kabupaten Pacitan selalu tinggi, utamanya dalam kurun waktu tiga tahun belakangan. Tercatat, Silpa APBD Pacitan tahun 2021 sebesar Rp.181 miliar, kemudian tahun 2022 sebesar Rp. 175,2 miliar.
Kemudian pada tahun 2023, silpa tetap saja bertahan di atas ratusan miliar, yakni Rp.116 miliar.
“Silpa APBD Pacitan tahun 2023 sebesar Rp.116.508.846.101,76,”kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan Heru Wiwoho Supardi Putra saat menyampaikan nota bupati terhadap raperda tentang LPJ pelaksanaan APBD tahun 2023, Senin (27/5/2024) di ruang paripurna DPRD Pacitan.
Lebih lanjut, dalam laporan Sekda, disebutkan mayoritas penyumbang silpa merupakan pos keuangan terikat. Heru lantas menjabarkan pos-pos keuangan tersebut.
“Sisa dana bantuan operasional sekolah (BOS), sisa kas di BLUD RSUD dr Darsono dan 24 Puskesmas, dana bagi hasil cukai hasil tembakau, bantuan keuangan provinsi insentif fiskal, dana insentif daerah (DID), dana alokasi khusus yang terdiri dari dana tunjangan profesi guru PNS daerah, dana tambahan penghasilan guru PNS,”paparnya.
Atas Silpa tersebut, Heru mengungkapkan harus dialokasikan kembali untuk kegiatan prioritas lainnya yang belum tetrampung di dalam APBD murni.
“Silpa akan dialokasikan untuk program kegiatan yang sesuai ketentuan harus dialokasikan kembali serta kegiatan prioritas lainnya yang belum tertampung dalam APBD murni, dan akan dituangkan dalam rancangan APBD perubahan tahun anggaran 2024.”ucapnya.
Dalam rapat tersebut, Heru juga melaporkan pendapatan sebesar Rp. 1,7 triliun atau 100,48 persen. Di sisi lain, belanja dan transfer Rp 1.770 atau 94,35 persen. “Pengeluaran pembiayaan anggaran 00,00% atau nol rupiah,”tandasnya.
Dalam akhir laporannya Sekda Heru Wiwoho minta DPRD untuk mencermati laporan APBD 2023. “Demi untuk kesempurnaan hasil dari pembahasan dan persetujuannya segera akan kami sampaikan kepada gubernur untuk mendapatkan evaluasi,”pungkas Heru.
