Pacitanku.com, PACITAN – Ratusan massa aksi unjuk rasa diduga henak bubarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terjadi di depan Pendopo Kabupaten Pacitan.
Massa dari berbagai golongan dan daerah merangsek mendorong satuan pengendali massa (Dalmas) dari Polres Pacitan.
Unjuk rasa semakin rusuh dan beringas.
Botol-botol, kursi, bahkan kayu beterbangan. Tak ayal, gas air mata pun ditembakkan aparat kepolisian.
Bukan hanya itu, satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) juga ikut serta menyemprotkan air ke arah massa peserta demo.
Sontak merekapun bubar dan kocar kacir.
Rangkaian peristiwa diatas adalah simulasi dari sistem pengamanan kota (SISPEMKOTA) dalam rangka persiapan dan pencegahan timbulnya kekacauan saat Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Polres Pacitan bersama dengan KPU Kabupaten Pacitan ini, bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat, mulai dari satpol PP, TNI, Damkar dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan.
“Hari ini kami gelar SISPEMKOTA, dalam rangka mengukur kesiapan pasukan jelang dan saat pelaksanaan pemilu nanti, harapannya besok Pemilu semua berjalan lancar dan aman,”kata Kapolres Pacitan, AKBP Wildan Alberd pada Jumat (13/10/2023).
Simulasi SISPEMKOTA ini, dilakukan bukan hanya terkait tentang pengamanan saat Pemilu berlangsung. Namun proses pengamanan jelang Pemilu pun juga dilakukan.
Mulai dari proses pendistribusian kotak suara, surat suara, kampanye peserta Pemilu, sampai dengan penghitungan surat suara.
“Proses pemilu itu kan panjang. Kami senantiasa melakukan segala antisipasi untuk menjaga keamanan dan kelancaran, agar semua berjalan dengan baik. Dibutuhkan peran serta aktif dari masyarakat untuk bersama menjaga Pemilu aman,”kata Ketua KPU Kabupaten Pacitan Sulis Styorini.
