Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan terus mengupayakan berbagai langkah dalam rangka penanggulangan krisis air bersih atau kekeringan yang melanda di sejumlah titk di Pacitan.
Terbaru, Bupati Pacitan pada Senin (18/9/2023) kembali menggelar rapat koordinasi antisipasi krisis air bersih dampak kemarau panjang. Ini adalah rakor lanjutan setelah sebelumnya digelar rakor pada Rabu (13/9/2023) lalu.
Mengutip siaran pers Prokopim Pacitan, pada rakor yang digelar pada Senin ini, juga dihadiri instansi terkait dan seluruh camat, juga menghadirkan para kepala desa (kades), utamanya desa rawan kekeringan.
Hal itu dikarenakan fokus pembahasan adalah desa-desa lokus rawan kekeringan. Desa-desa tersebut antara lain Desa Plumbungan, Katipugal Kecamatan Kebonagung, Desa Tambakrejo, Sambong dan Ponggok Kecamatan Pacitan dan Desa Ploso serta Mendolo Kidul Kecamatan Punung.
Hadir juga Kepala Desa Gedompol, Belah, Sawahan Kecamatan Donorojo, Desa Watukarung, Pringkuku Kecamatan Pringkuku, Desa Sudimoro Kecamatan Sudimoro Desa Jatimalang, Gembong Kecamatan Arjosari serta Desa Tokawi, Gondang, Nawangan, Mujing Kecamatan Nawangan.
Dalam rapat tersebut juga disampaikan identifikasi program air bersih yang masih aktif atau tidak aktif beserta permasalahan dan upaya penanganan oleh Pemkab.
Termasuk, penanganan rumah tangga rawan kekeringan. Rakor diikuti Bappedalitbang, DPMD, BPBD, PUPR, Asosiasi Gunung Gembes, Inspektorat, Kominfo serta Bagian Pemerintahan dan Kerjasama.
Sebelumnya Bupati mengatakan kekeringan yang terjadi hampir setiap tahun harus ada penyelesaian.
Droping air bersih hanyalah salah satu solusi. Masih ada jalan keluar lain semisal melalui program sumur bor atau penggalian sumber-sumber air lainnya. Untuk itu perlu kerja bersama semua pihak.
Video Program SPAM Turut Bantu Turunkan Titik Kekeringan di Pacitan
