Lima Bulan Tak Berpenghuni, Dewan Minta Wisma Atlet Pacitan Kembali Digunakan Sesuai Fungsinya

oleh -3 Dilihat
TAK BERPENGHUNI. Kondisi Wisma Atlet Pacitan yang tidak berpenghuni. (Foto: Sulthan Shalahuddin/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Kondisi wisma atlet Pacitan saat ini terbilang cukup miris. Hunian tiga lantai ini penuh semak belukar, sepi dan tidak berpenghuni. Wisma atlet Pacitan ini telah dibiarkan kosong selama lima bulan setelah tidak ada lagi penghuni wisma itu setelah Covid-19 melandai.

Di sisi yang lain, juga tidak ada petugas yang berjaga disana, namun sejumlah barang- barang perlengkapan masih ada disana. Diantaranya tumpukan alat mandi, tempat tidur, puluhan air mineral, obat-obatan, alat rapid tes dan sejumlah alat tulis kantor (ATK).

Sementara, sebagian fasilitas olahraga seperti panjat tebing dan lapangan basket dipenuhi semak belukar.

Kondisi tersebut pun menjadi sorotan bagi kalangan Dewan setempat.

Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan meminta agar gedung senilai Rp 10 miliar itu difungsikan kembali sebagai sarana pendukung olahraga.

“Kami merekomendasikan fasilitas itu dimanfaatkan kembali dengan baik sesuai dengan fungsinya,”kata Ketua Komisi III DPRD Pacitan Anung Dwi Ristanto, baru-baru ini.

Legislator Partai Demokrat itu mengatakan, seharusnya fasilitas gedung yang dibangun oleh kementrian PUPR tersebut harus dirawat dan difungsikan oleh pemerintah daerah.

Selain itu pihaknya juga menyesalkan jika gedung yang seharusnya sebagai tempat bermukim para atlet tersebut  justru minim kegiatan, yang menyebabkan bangunan yang dibangun tahun 2013 belum sepenuhnya dapat difungsikan oleh masyarakat.

“Kemanfaatanya masih kurang, partisipasi masyarakat untuk mengunakan itu (Wisma atlet) juga penting,”ujar dia.

Disamping itu, Anung menilai, dengan minimnya aktivitas juga menimbulkan masalah baru bagi pemerintah daerah, yakni terkait beban operasional perawatan gedung yang diperkirakan mencapai Rp 200 juta per tahun.

Anung mengatakan angka tersebut jauh lebih tinggi dari kekuatan biaya perawatan yang dimiliki pemerintah daerah saat ini yakni hanya sebesar Rp 60 juta.

“Jika tidak dimanfaatkan, operasional yang diberikan akan sia-sia “ucap Anung.

Selain itu pihaknya juga berharap hal ini seharusnya dapat menjadi catatan bagi pemerintah daerah kabupaten pacitan, agar fasilitas gedung wisma atlet yang diberikan oleh pemerintah pusat bisa difungsikan, dengan harapan kegiatan berjalan dan memberikan sedikitnya kontribusi bagi pemerintah daerah.

“Harus ikut menjaga aset yang diberikan pemerintah pusat, kepada pemerintah daerah,”pungkasnya.