Lebaran 2022, BPBD Pacitan Siagakan Pasukan 24 Jam

oleh -0 Dilihat
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko. (Foto: Julian Tondo)

Pacitanku.com, PACITAN –  Gelombang arus mudik pada Lebaran 2022 saat ini terlihat cukup signifikan. Setelah dua tahun tertahan karena pandemi Covid-19, saat ini sudah mulai nampak para pemudik berdatangan di kampung halaman khususnya kabupaten Pacitan .

Menurut data dari Balitbang Kemenhub , diperkirakan pemudik secara nasional pada lebaran ini berjumlah 85,5 juta orang, dan untuk Jawa Timur sendiri diperkirakan berjumlah 14,6 juta orang.

Arus lalu lintas dan jumlah penumpang turun di terminal kabupaten Pacitan pun saat ini sudah mulai terlihat padat, bahkan dibeberapa jalan protokol dan tempat umum  seperti jalan Ahmad Yani, alun – alun, pasar minulyo, dan pasar Arjowinangun, terlihat adanya kemacetan.

Tindakan pengamanan dan pelayan kenyamanan menghadapi arus pemudik terus ditingkatkan. Mulai dari pendirian posko posko informasi dan keamanan, sampai dengan posko kesehatan.

Titik sebar posko ada di sepanjang jalur pintu keluar masuk perbatasan wilayah kabupaten Pacitan, pusat keramaian dan tempat wisata.

Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Erwin Andriatmoko, saat ditemui media menjelaskan, pihaknya akan menyiagakan tim pasukan untuk selalu sedia 24 jam dalam rangka menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat selama lebaran berlangsung.

“Kami dari BPBD Siagakan pasukan on call 24 jam di kantor kami. Terutama nanti di tempat wisata. Kami pastikan di Lebaran hari ke-2 pasti tempat wisata seperti pantai akan ramai dikunjungi. Dan kami mohon untuk pengunjung tetap waspada terhadap gelombang pantai,”katanya, Minggu (1/5/2022).

Sementara itu, Mantan camat Tegalombo ini menegaskan, bahwa kesiapsiagaan dan kewasapadan terhadap perubahan cuaca sewaktu waktu juga perlu ditingkatkan.

“Potensi bibit badai siklon ada. Cuaca awal panas tiba tiba mendung dan hujan bisa terjadi mendadak, kita perlu sama sama tetap waspada dan siaga,”tandas dia.

Erwin mengatakan kewaspadaan bisa dimulai dari diri sendiri dan keluarga.

“Kami sekuat apapun tidak mungkin bisa berjalan dengan baik jika masyarakat tidak bersama membantu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,”pungkasnya.