Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Sebanyak 25 orang yang tergabung dalam Komunitas Lentera Desa lakukan pengabdian masyarakat di Kawasan wisata Pantai Pangasan di Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan selama kurun waktu 7 hari, terhitung mulai Selasa (22/2/2022) hingga Senin (28/2/2022).
Kegiatan pengabdian masyarakat ini disambut baik dari banyak pihak. Mulai dari ketua Pokdarwis Pangasan, Kepala Desa Kalipelus hingga Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disarbudpora) Kabupaten Pacitan.
Plt Kadisparbudpora Pacitan Eno Spith Fitrianto Mudumi saat dikonfirmasi Pacitanku.com pada Senin (28/2/2022) mengatakan pihaknya menyambut baik kedatangan komunitas Lentera Desa ini untuk melakukan kegiatan pengabdian di desa Kalipelus.
“Kami juga berterima kasih karena sudah dibantu dalam hal pembinaan masyarakat, karena tidak mungkin dinas melakukan semuanya sendirian. Harapannya semoga masyarakat khususnya Desa Kalipelus semakin banyak mendapatkan wawasan dan manfaat dari teman-teman Lentera Desa,”jelasnya.
Sementara, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Pangasan, Joko juga ikut memberikan tanggapa positif karena dipilihnya desa Kalipelus sebagai lokasi pengabdian masyarakat.
“Pokdarwis pantai pangasan selalu menerima dengan tangan terbuka semua yang ingin melakukan kegiatan, termasuk kawan-kawan Lentera Desa yang sudah menjadikan Desa Kalipelus dan Pantai Pangasan sebagai tempat pengabdian relawan dari berbagai daerah. Semoga berjalan lancar dan masyarakat mendapatkan dampak yang positif,”papar dia.
Kegiatan yang dilakukan oleh lentera desa sendiri antara lain adalah menggali lebih dalam potensi yang ada di desa Kalipelus kemudian mengeksekusinya, kemudian pemberdayaan masyarakat desa seperti mengadakan beberapa pelatihan terkait pengelolaan sosmed, editing foto, dan pelatihan lainnya.
Selain itu, salah satu yang diangkat adalah pembuatan keripik kerang yang diproyeksikan sebagai makanan khas desa.
Koordinator tim Lentera Desa, Ahmad Syauqi mengatakan kegiatan Lentera Desa lebih ke pemberdayaan masyarakat desa.
“Dari kami mengadakan pelatihan dari dua divisi yaitu eco-tourism dengan menggandeng teman-teman pokdarwis untuk pelatihan mengelola sosmed dan bagaimana pengelolaan sampah yang baik,”tandasnya.
Selain itu, Ahmad mengatakan kegiatan lain adalah eco-humanitarian, terkait keresahan masyarakat yang belum memiliki makanan khas desa.
“Akhirnya kami lakukan pelatihan pembuatan resep dan masakan khas dari kerrang yang dibuat kripik, relawan sendiri semuanya datang dari luar Pacitan. Ada yang dari Madiun, Jakarta, DI Yogyakarya dan yang paling jauh dari Medan,”pungkasnya.