Pasar Minulyo Sepi, Pedagang Berharap Pemkab Beri Solusi

oleh -0 Dilihat
MENGADU KE BUPATI. Perwakilan pedagang pasar Minulyo saat audiensi dengan Bupati Pacitan pada Rabu (27/1/2021). (Foto: Sulthan Salahuddin)

Pacitanku.com, PACITAN – Puluhan perwakilan pedagang pasar Minulyo, kelurahan Baleharjo menggelar audiensi dengan Bupati Pacitan Indartato pada Rabu (27/1/2021) di Pendopo Kabupaten Pacitan.

Audiensi tersebut digelar terkait persoalan yang dihadapi pedagang, dimana pasar menjadi sepi pasca uji rapid test massal yang digelar pada Sabtu (23/1/2021) lalu.

Diberitakan sebelumnya, 490 pedagang pasar Minulyo Pacitan menjalani rapid test antibodi secara massal pada Sabtu (23/1/2021). Dari hasil dari 490 orang yang jalani rapid test masal tersebut, ada 119 orang dengan hasil rapid reaktif dan 371 orang dengan hasil rapid non reaktif.

Usai kegiatan tersebut, pasar yang semula ramai tiba-tiba menjadi sepi. Atas dasar itulah, perwakilan pasar melakukan audiensi dengan Bupati Pacitan dan berharap ada solusi dari Pemkab Pacitan.

Baca juga: Pasca Rapid Test Massal, Suasana Pasar Induk Minulyo ‘Mati Suri’

Nungki, salah satu pedagang pasar, saat berdialog denga Bupati pacitan mengatakan dirinya yang ikut rapid test yang digelar oleh gugus tugas merasa dirugikan secara psikis, sosial dan materi.

“Kami ikut rapid test pertama, tapi merasa dirugikan secara psikis, sosial materi, secara psikis mental kami dijauhi termasuk anak-anak kami, itu yang paling menyakitkan, secara sosial kita terisolir, yang ketiga kita tidak bisa cari makan pak, kita punya tanggungan yang sama, cicilan yang sama, rata-rata pedagang punya hutang bank yang tidak mendapatkan bantuan UMKM, kami benar-benar dirugikan untuk itu, kami tidak mendapatkan kompensasi apapun dari isolasi mandiri yang kami lakukan,”jelas Nungki.

Sementara, pedagang lainnya, Aziz menyampaikan para pedagang di pasar Minulyo membutuhkan motivasi dan semangat agar menjalankan aktivitas perniagaan di Pasar Minulyo. Menurut Aziz, kondisi saat ini menyedihkan karena pasar yang sepi.

“Pasar kami menjadi sepi menjadi momok seakan-akan masuk ke pasar takut, kami juga menyayangkan saat diadakan rapid test, kok tidak edukasi entah itu vitamin, jadi itu yang menjadi kami sayangkan jadi disini kami mewakili intinya kami butuh perlindungan dan pengayoman, mohon kami ada perlindungan kedepan agar pasar kami bisa berjalan lagi,”jelasnya.

Terkait aspirasi dan keluhan pedagang tersebut, Bupati Pacitan Indartato mengapresiasi atas masukan dari para pedagang.

“Kaitannya dengan keluhan oleh bapak ibu, saya senang dan bangga, karena saya tidak pingin membuat sengsara rakyat, namun karena COVID-19 ini saya berharap kerjasama ini ditingkatkan lagi khususnya pemerintah juga mawas diri, sekaligus bagaimana kita memakmurkan rakyat khususnya di pasar minulyo,”jelas Bupati Indartato.

Kaitannya dengan pandemi COVID-19, Bupati mengatakan semuanya merasakan, oleh karena itulah dirinya mengajak masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Hanya masalahnya begitu ada yang positif itu kita berupaya untuk melindungi sebetulnya, tapi mungkin cara kami kurang pas, saya mohon maaf. Oleh karena itulah untuk melindungi inilah kita untuk (pedagang) yang tidak membawa rapid tes tidak boleh masuk ke pasar,”ujarnya.

Selain itu, Indartato juga meminta para pedagang dan pemerintah duduk bersama untuk memajukan kembali pasar minulyo.

“Ayo dirumuske bareng-bareng, supaya betul-betul kita bisa melaksanakan kegiatan perekonomian dan keesehatan ini seimbang, istilahnya rem dan gas seimbang. Piye carane kelola pasar di masa pandemi, kita rumuskan piye amrih pasar minulyo pulih seperti sedia kala. Mungkin nanti ada masukan, tidak berhenti disini, kita diskusikan kita laksanakan bersama demi kemakmuran njenenagn sedoyo,”tegasnya.

Terkait adanya trauma, Indartato juga mengatakan dirinya pagi siap rutin berkunjung ke pasar Minulyo agar trauma yang dirasakan hilang.

“Yang ketiga kita bersama-sama pengelola khususnya pemerintah menjadi contoh, menurut saya harus menjadi contoh, misalnya rapid saya sering dirapid dan swab beberapa kali, yak arena saya ingin sehat dan berinteraksi dengan bapak ibu sekalian,”pungkasnya.

Pewarta: Sulthan Salahuddin
Editor: Dwi Purnawan