Pacitanku.com, PACITAN – Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) coronavirus disease2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan Rachmad Dwiyanto menyampaikan kabar baik terkait penanganan COVID-19 di Pacitan. Hal itu terkait kembali naiknya angka kesembuhan pasien COVID-19 di Pacitan pada Jumat (7/8/2020).
“Pada hari ini (Jumat, red) ada kesembuhan enam orang, cuma yang dua adalah titipan karena mereka berasal dari luar yang bersangkutan dari Lumajang dan satunya dari Surabaya. Dua-duanya ndak masuk data kita, yang masuk data kita adalah empat orang,”kata Rachmad Dwiyanto dalam konferensi pers virtualnya, Jumat (7/8/2020).
Menurut Rachmad, empat pasien yang sembuh tersebut berasal dari klaster lokal perusahaan di Sudimoro dan klaster impor. Rachmad kemudian merinci empat pasien sembuh tersebut, yaitu yang pertama dari Sumberejo Sudimoro.
“Kemudian yang kedua juga dari kelompok perusahaan yang ada di Sudimoro yaitu laki-laki juga bertempat tinggal di Wonoasri Ngadirojo, tapi ini masuk Pacitan impor bukan kelompok dari perusahaan di Sudimoro,
Kemudian, kata Rachmad, pasien sembuh ketiga adalah perempuan berasal dari Sumberejo Sudimoro, yang kemudian jadi termasuk kelompok perusahaan. Dan pasien sembuh keempat dari Desa Wonodadi Kulon yang merupakan kasus impor.
“Jadi empat tambahan yang sembuh yang masuk di data kita dua dari kelompok perusahaan Sudimoro dua dari kasus impor. Artinya ada riwayat dari luar kota. Dengan perkembangan ini, sehingga total sampai dengan saat ini untuk kasus terkonfirmasi yang sembuh dari 46 ditambah empat menjadi 50,”jelasnya.
Sehingga, kata Rachmad, angka kesembuhan sampai dengan saat ini adanya penambahan kasus positif empat orang dan penambahan kesembuhan juga empat orang, sehingga total angka kesembuhan naik dibandingkan dengan hari Kamis lalu. Atau dengan peningkatan dari 79,3 persen meningkat menjadi 80,6 persen.
“Syukur Alhamdulillah angka kesembuhannya cukup tinggi,”tukasnya.
Namun begitu, kata Rachmad, GTPP tetap berharap kepada masyarakat Pacitan untuk tetap waspada, sadar dan disiplin.
“Yang dilakukan dala kewaspadaan yang pertama harus jujur, karena kalau masyarakat tidak jujur gugus tidak akan bisa mentracing siapa saja yang tercakup didalam kontak erat ketika dinyatakan confirm atau terkonfirmasi, yang kedua sadar, diharapkan masyarakat secara sadar saat ini kita hidup berdampingan dengan corona, sehingga mau tidak mau masyarakat harus menuju adaptasi kebiasaan baru (AKB),”jelasnya.
Yang ketiga, kata Rachmad, adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan utamanya 3 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan selalu menjaga jarak ketika berinteraksi sosial.
“Vaksin saat ini belum ditemukan. Dan vaksin yang paling efektif dalam rangka untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan, disiplin untuk menjalankan 3M, sehingga kalau masyarakat sudah disiplin, Insyaallah kita aman dari COVID-19 dan kedepannya COVID-19 kita bisa mengendalikaa sehingga angka pertumbuhannya bisa kita rem,”pungkasnya.
Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan
Pesan Jubir GTPP: Laksanakan 3M Cegah Virus