Pandemi COVID-19, Masyarakat di Pacitan Disebut Mulai Jengah dan Lalai dengan Protokol Kesehatan

oleh -2 Dilihat
Plt Kadinkes T Hendra Purwaka. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITAN – Pandemi global coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang masih berlangsung sampai detik ini, membuat masyarakat seakan jenuh dan apatis.

Mereka mulai jengah, dan lalai mengikuti imbauan pemerintah untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Pantauan wartawan di lapangan, seiring mau datangnya 1 Syawal 1441 Hijriyah, banyak pusat pertokoan dan perbelanjaan di Pacitan, yang mulai diserbu pembeli. Ironisnya, banyak dari mereka tidak mengenakan masker penutup. Mereka terkesan tak acuh, dengan sekeliling. Padahal virus SARS-CoV-2 sewaktu-waktu bisa menginfeksi mereka.

Lain itu, tak sedikit dari masyarakat bawah yang beranggapan, kalau COVID-19 tak ubahnya seperti penyakit flu pada umumnya. Yang setiap saat bisa menular ke siapapun dan bisa sembuh dengan sendirinya, tanpa harus ada perlakuan tetek bengek. Sakit ya diobati, kalau mati ya di makamkan.

Ada juga yang beranggapan, banyak pasien yang dikabarkan tewas, itu bukan gegara coronavirus namun sebelum terinfeksi COVID-19, mereka memang sudah sakit. Atau karena mengalami stress, lantaran harus menjalani masa isolasi.

Karena beberapa alasan inilah, yang mengakibatkan banyak masyarakat jenuh hingga akhirnya mereka semaunya sendiri, tanpa mengindahkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah melalui satuan gugus tugas.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, Trihariadi Hendra Purwaka mengatakan, sebenarnya masyarakat sudah sangat paham tentang apa itu virus corona. Dan mereka juga paham, kalau selama ini belum ditemukan obat dan vaksin, untuk penyembuhan bagi penderita COVID-19.

“Masyarakat sebenarnya sudah sangat paham, tentang apa itu coronavirus. Apalagi soal obat dan vaksin, yang selama ini memang belum ditemukan,” ujar dokter yang akrab disapa Hendra ini, menanggapi kejenuhan masyarakat tentang COVID-19, Selasa (19/5/2020).

Namun, sebagai anggota gugus tugas percepatan penanganan COVID-19, Hendra tetap mengimbau agar masyarakat bisa sadar diri dan tetap mengendepankan protokol kesehatan. Apalagi saat keluar rumah dan melakukan interaksi sosial.

Satu misal berbelanja kebutuhan lebaran ke pasar atau ke pusat perbelanjaan. Gugus tugas, lanjut dia, selalu menekankan agar tetap jaga jarak fisik (physical distancing) dan mengenakan masker.

“Pemilik toko ataupun pedagang di pasar, diharapkan juga bisa menjadi filter bagi pelanggannya. Kalau mereka tidak memakai masker, ya diingatkan. Kalau lupa atau memang nggak punya, ya kami minta pihak toko menyediakan dan memberikannya. Jadi kami imbau ada kesadarannya, baik pedagang atau masyarakat yang hendak masuk ke toko atau ke pasar,” tegasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.